Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping di Beijing (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Hasil kunjungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo ke China baru-baru ini belum meraih kesepakatan terkait investasi Negeri Tirai Bambu di Indonesia. Jokowi sudah bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing pada 26 Juli 2022 lalu.

Diketahui bahwa selain mengunjungi pemimpin China, Jokowi dalam waktu yang berdekatan juga melakukan lawatan kenegaraan ke Jepang, dan Korea Selatan (Korsel).

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, belum bisa menyebutkan komitmen investasi China di Indonesia usai Jokowi berkunjung ke negara tersebut.

"Saya tidak mau sampaikan nilai komitmen investasi dari RRT (China) itu karena menjadi kesepakatan kami di internal. Yang bisa saya umumkan itu adalah Jepang dan Korea. Kalau Jepang itu Rp75,4 triliun, kalau Korea Rp100,69 triliun. Tapi kalau RRT masih butuh polesan sedikit," kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (8/8/2022).

1. Masih dibutuhkan proses negosiasi antara Indonesia dan China

Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping di Beijing (dok. Sekretariat Presiden)

Bahlil memastikan tidak ada kendala untuk menarik investasi dari China ke Indonesia. Hanya saja, kata dia masih dibutuhkan negosiasi yang tujuannya untuk kepentingan Indonesia juga.

"Gak ada kendala, cuma masih ada negosiasi. Kan harus kita memperjuangkan tentang kepentingan negara sebesar-besarnya. Kalau kepentingan negara kita belum deal ya jangan dulu," ujarnya.

2. Ada 7 kesepakatan yang sudah dihasilkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di