Sri Mulyani Minta Aset BLBI Disertifikasi buat Tangkal Mafia Tanah

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meminta aset-aset sitaan negara, termasuk aset Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) segera disertifikasi. Hal itu dilakukan untuk menangkal praktik mafia aset negara atau mafia tanah.
"Barang itu harus didaftarkan, harus memiliki sertifikat dan dijaga dari sisi kepemilikannya. Karena ini akan menjadi salah satu akuntabilitas dalam berbagai upaya untuk menciptakan kepastian hukum. dan untuk upaya pemerintah menangkal praktikk mafia-mafia tanah atau mafia aset negara," ujar Sri Mulyani dalam acara Apresiasi Kekayaan Negara yang digelar virtual, Senin (15/11/2021).
1. Aset negara rentan dimanfaatkan oknum

Menurut Sri Mulyani, aset negara rentan dimanfaatkan oknum apabila tak segera disertifikasi.
"Terus terang kalau aset negara tidak diadministrasikan, tidak memiliki status legal yg kuat, mudah sekali dilakukan penyerobotan, baik itu dilakukan oleh oknum bekerjasama dengan mafia aset atau mafia tanah," ucap dia.
2. Satgas BLBI harus perangi mafia aset negara

Khususnya pada Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI, Sri Mulyani meminta segera melegalkan aset-aset yang telah dilakukan penguasaan kembali agar terhindar dari aksi para oknum.
"Ini hal yg saya minta untuk diperangi oleh DJKN. Apalagi saat ini kita sedang melakukan kegiatan yg penting untuk mengembalikan hak negara seperti melalui Satgas BLBI," ujar Sri Mulyani.
3. Sri Mulyani juga minta asuransi aset negara ditingkatkan

Selain itu, dia juga meminta asuransi aset negara diperluas dan ditingkatkan. Hal ini diperlukan untuk melindungi kekayaan negara dari ancaman bencana alam. Dia juga meminta aset-aset negara yang akan atau sedang dibangun bisa bertahan dari ancaman bencana alam.
"Tadi saya melihat datanya sudah meningkat. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki potensi kedaruratan dan bencana alam, maka kita harus memikirkan aset negara yg kita bangun harus bisa bertahan dan selamat dari kemungkinan terjadinya bencana alam," kata Sri Mulyani.