Stasiun MRT Harmoni hingga Mangga Besar Bakal Terhubung TransJakarta

- Halte TransJakarta Harmoni hingga Mangga Besar akan dikembalikan ke tengah Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk setelah proyek Fase 2A rampung.
- Stasiun MRT Jakarta dirancang untuk menjadi infrastruktur perkotaan terintegrasi dengan enam konsep yang disiapkan.
- Fase 2A MRT Jakarta mempermudah interkoneksi dengan gedung sekitar melalui persiapan knock-out panel (KOP).
Jakarta, IDN Times - MRT Jakarta memastikan integrasi dengan moda transportasi umum lainnya dalam proyek Fase 2A Bundaran HI-Kota.
Kepala Divisi Engineering MRT Jakarta, Riska Muslimah mengatakan, Stasiun MRT Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar akan langsung terhubung dengan Halte TransJakarta.
"Yang di Harmoni, sampai dengan Sawah Besar, Mangga Besar, itu dia punya direct connection langsung ke TJ yang di tengah-tengah itu," kata Riska dalam MRT Jakarta Fellowship Program di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
1. Halte TransJakarta Harmoni hingga Mangga Besar bakal dikembalikan ke tengah jalan

Setelah proyek Fase 2A rampung, nantinya posisi Halte TransJakarta Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar akan dikembalikan ke tengah Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat. Sebelumnya, ketiga halte tersebut harus ditutup, dan digantikan dengan halte sementara imbas pembangunan MRT Jakarta Fase 2A.
"Yang dulunya ada di pinggir kanal itu, kita langsung bikin dari bawah tanah, connect ke TJ (TransJakarta). Jadi nanti gak usah keluar-keluar dulu, udah langsung keluar situ (Halte TransJakarta)," ucap Riska.
2. Stasiun MRT Jakarta dirancang untuk menjadi infrastruktur perkotaan terintegrasi

MRT Jakarta berupaya membangun stasiun menjadi infrastruktur perkotaan yang terintegrasi. Ada enam konsep yang disiapkan MRT Jakarta, sebagai berikut:
Kesetaraan dalam pembangian ruang jalan
Penyediaan angkutan umum berkapasitas tinggi
Integrasi antarmoda
Pembatasan kendaraan pribadi
Integrasi fasilitas first and last miles
Konektivitas dengan bangunan sekitar.
"Secara general kita sudah identifikasi potensi future development di Stasiun MRT. Artinya, kemungkinan future itu akan bisa dikoneksi secara langsung ke gedung-gedung di sekitar stasiun, itu sudah kita identifikasi dari awal," ujar Riska.
3. Permudah interkoneksi dengan gedung sekitar

Di Fase 2A ini, MRT Jakarta melakukan persiapan lebih awal untuk membuka akses interkoneksi dengan gedung-gedung sekitar. Oleh sebab itu, disiapkan knock-out panel (KOP) agar proses menghubungkan stasiun dengan gedung sekitar bisa lebih mudah dan aman, meski stasiunnya sudah beroperasi.
"Kalau kita siapinnya sejak awal, itu akan much easier, much cheaper. Jadi istilahnya kita sudah siapin knock-out panel yang tinggal diboboklah sama developer siapa saja yang nanti akan masuk dan bikin koneksinya," tutur Riska.