Stasiun MRT Kota Tua Jadi TOD, Lalin Jalan Pintu Besar Bakal Diubah

- Stasiun MRT Jakarta Kota dirancang menjadi kawasan transit oriented development atau TOD.
- Kawasan TOD Kota Tua dirancang untuk menjadi area ramah pejalan kaki.
- Nantinya Jalan Pintu Besar yang menghubungkan Jalan Gajah Mada dengan kawasan Kota Tua Jakarta akan ditutup untuk kendaraan pribadi, dan hanya bisa dilalui pejalan kaki serta bus.
Jakarta, IDN Times - Stasiun MRT Jakarta Kota dirancang menjadi kawasan berorientasi transit (transit oriented development atau TOD). Stasiun tersebut akan dirancang menjadi kawasan yang terhubung dengan TransJakarta, Stasiun KRL Jakarta Kota, kawasan wisata bersejarah, kawasan komersial, dan sebagainya.
"Kalau Kota Tua vision-nya adalah Permata Utara Jakarta. Jadi, karena kan dia udah towards utara, dan dia itu yang di-highlight adalah kawasan wisata sejarah dan budaya terpadunya," kata Kepala Divisi Engineering MRT Jakarta, Riska Muslimah dalam MRT Jakarta Fellowship Program di Jakarta, Selasa (26/8/2025).
1. Jalan Pintu Besar bakal ditutup untuk kendaraan pribadi

Area TOD Kota Tua dirancang untuk menjadi kawasan yang ramah pejalan kaki. Sehingga, integrasi dari Stasiun MRT Jakarta Kota yang ada di bawah tanah (underground), dengan Stasiun KRL Jakarta Kota pun dibuat dengan jalur berkanopi.
"Jadi, kalau hujan hampir gak kena meskipun gak langsung connect. Tapi harusnya dia sudah bisa dibilang hampir nyambung. Jadi ini salah satu bentuk koneksi dengan KCI," ucap Riska.
Selain itu, nantinya Jalan Pintu Besar yang menghubungkan Jalan Gajah Mada dengan kawasan Kota Tua Jakarta akan ditutup untuk kendaraan pribadi, dan hanya bisa dilalui pejalan kaki serta bus.
"Kemudian kan di jalannya itu, di Jalan Pintu Besar itu kan nanti harusnya akan ditutup, jadi hanya ada bus yang lewat dan untuk ke jalan kaki," ujar Riska.
2. Fungsi Plaza BEOS bakal dikembalikan sebagai ruang terbuka publik

Masih dalam proyek TOD Kota Tua, MRT Jakarta juga mendorong pengembalian fungsi Plaza BEOS sebagai ruang terbuka publik. Nantinya, dari Plaza BEOS, akan ada integrasi ke Stasiun MRT Kota.
"Jadi, di sini banyak sekali strategi pengembangannya ya. Ada kita mereduksi arus pergerakan trafik, kemudian kita menghidupkan kembali Plaza BEOS supaya hidup lagi jadi plaza untuk publik," ucap Riska.
3. Pembangunan proyek MRT Jakarta Bundaran HI-Kota sudah lampaui target

Adapun pembangunan Stasiun MRT Jakarta Kota adalah bagian dari proyek MRT Jakarta Lintas Utara-Selatan Fase 2A: Bundaran HI-Kota. Pembangunan proyek sudah mencapai 51,31 persen per 25 Juli 2025, melampaui target 50,23 persen.
Proyek tersebut terbagi menjadi enam paket. Adapun progres paket CP201 (Bundaran HI-Harmoni) sudah mencapai 88,87 persen. Lalu, CP202 (Harmoni-Mangga Besar) sudah mencapai 55,64 persen. Kemudian, CP203 (Mangga Besar-Kota) sudah mencapai 75,95 persen.
Adapun paket CP205 yang merupakan pengadaan sistem perkeretaapian dan jalur kereta mencapai 20,88 persen. Kemudian, paket CP206 yang merupakan pengadaan kereta sedang proses pengadaan ulang, dan CP207 yaitu pengadaan automatic fare collection system ditargetkan mulai lelang tender pada Jumat, 29 Agustus 2025 mendatang.