- Januari 156,1 miliar dolar AS
- Februari 154,5 miliar dolar AS
- Maret 157,1 miliar dolar AS
- April 152,5 miliar dolar AS
- Mei 152,5 miliar dolar AS.
- Juni 152,6 miliar dolar AS
- Juli 152 miliar dolar AS
- Agustus 150,7 miliar dolar AS
- September 148,7 miliar dolar AS
Surplus Transaksi Berjalan RI Kuartal III-2025 Capai Rp66,4 Triliun

- Kinerja transaksi modal dan finansial tetap terjaga
- Neraca pembayaran Indonesia kuartal III catatkan defisit 6,4 miliar dolar AS
- Rincian posisi cadangan devisa Januari-September 2025
Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi berjalan Indonesia surplus sebesar 4,0 miliar dolar AS atau sekitar 1,1 persen dari PDB. Bila dirupiahkan nilai ini etara Rp66,4 triliun atau meningkat dibandingkan defisit 2,7 miliar dolar AS (0,8 persen dari PDB) pada kuartal II-2025.
Surplus neraca perdagangan barang meningkat, didorong oleh membesarnya surplus perdagangan nonmigas. Defisit neraca jasa juga menyempit seiring meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
"Selain itu, defisit neraca pendapatan primer menurun karena berkurangnya pembayaran imbal hasil kepada investor asing setelah berakhirnya periode pembayaran dividen dan bunga/kupon. Di sisi lain, defisit neraca migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak global," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya, Jumat (21/11/2025).
1. Kinerja transaksi modal dan finansial tetap terjaga

Denny menyebut, kinerja transaksi modal dan finansial tetap terjaga meski ketidakpastian pasar global tinggi. Investasi langsung masih mencatat surplus, mencerminkan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi dan iklim investasi domestik.
Sebaliknya, investasi portofolio mencatat defisit akibat keluarnya modal asing dari surat utang, dan komponen investasi lainnya juga defisit karena meningkatnya pembayaran pinjaman sektor swasta. Secara keseluruhan, transaksi modal dan finansial kuartal III-2025 mencatat defisit 8,1 miliar dolar AS.
“Ke depan, Bank Indonesia senantiasa memantau dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat respons bauran kebijakan, didukung sinergi yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait, guna memperkuat ketahanan eksternal,” ujarnya.
2. Neraca pembayaran Indonesia kuartal III catatkan defisit 6,4 miliar dolar AS

Secara keseluruhan, kinerja NPI 2025 diproyeksi tetap berdaya tahan, ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan arus masuk penanaman modal asing yang diperkirakan berlanjut.
"Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III 2025 mencatat defisit 6,4 miliar dolar AS, atau sekitar Rp107,05 triliun (kurs Rp16.728 per dolar AS). Kemudian posisi cadangan devisa pada akhir September 2025 tercatat Rp 148,7 miliar, setara dengan pembiayaan enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa ini jauh di atas standar kecukupan internasional, yaitu sekitar tiga bulan impor," tuturnya.
3. Rincian posisi cadangan devisa Januari-September 2025

Rincian posisi cadangan devisa (cadev) periode Januari-September 2025:


















