Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp55,88 Triliun untuk delapan BUMN pada 2022. Erick mengatakan PMN ini telah disetujui Kementerian Keuangan dan dimasukkan dalam anggaran klaster infrastruktur.
"PMN 2022 angkanya sudah ada tapi kita masih tunggu apakah sudah angka final," kata Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (22/9/2021).
Berikut ini daftar delapan BUMN yang mendapat PMN di 2022 dan besarannya.
Erick menjelaskan bahwa Hutama Karya mendapata PMN terbesar di 2022 yakni Rp23,85 triliun, beserta PMN tambahan sebesar Rp7,5 triliun.
"Ini juga masih belum (final). Ini untuk penyelesaian konstruksi delapan ruas jalan tol Trans-Sumatra dengan target tambahan panjang 162 km," katanya.
Adapun untuk BUMN lain yang mendapat PMN di 2022 adalah PLN sebesar Rp5 triliun. PMN tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi, gardu induk, dan distribusi listrik desa.
Lalu Waskita sebesar Rp3 triliun untuk penyelesaian ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi.
Sementara Perumnas mendapat PMN sebesar Rp1,57 triliun untuk permodalan. "Ini untuk melanjutkan program pengadaan satu juta rumah bagi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," kata Erick.
Ada pula PMN untuk Adhi Karya sebesar Rp1,98 triliun untuk penyelesaiaan pembangunan jalan tol Solo-Jogja-Kulonprogo, dan Yogyakarta-Bawen, serta SPAM regional Karian-Serpong.
Selain itu, pada akhir rapat, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima dan Erick Thohir juga menyetujui usulan tambahan PMN dalam cadangan pembiayaan investasi Tahun Anggaran 2022 untuk tiga BUMN lainnya dengan rincian sebagai berikut: