Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi I Dibuka Fungsional di Arus Balik

- Tol Probowangi Seksi I dibuka fungsional untuk arus balik Lebaran 2025, dengan operasional 06.00-16.00 WIB.
- Jalur tol gratis bagi kendaraan kecil golongan I, dilengkapi fasilitas pendukung seperti posko layanan informasi dan ambulans.
- Ruas Tol Gending-Kraksaan-Paiton aman dilalui, meskipun masih dibatasi operasionalnya selama 10 jam per hari dan satu arah.
Jakarta, IDN Times - Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) Seksi I segmen Gending-Kraksaan-Paiton sepanjang 23,13 km dibuka secara fungsional untuk mendukung kelancaran arus balik Lebaran 2025 pada 1-8 April.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo meninjau langsung kesiapan jalur tersebut di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (2/4/2025), guna memastikan kelayakan dan keamanan operasionalnya.
"Ruas tol fungsional dioperasikan satu jalur dari arah Gending menuju GT Kraksaan dan GT Paiton untuk arus mudik, dan dari arah GT Paiton dan GT Kraksaan menuju Gending untuk arus balik," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).
1. Tol telah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung

Ruas Tol Gending-Kraksaan dapat dilalui secara gratis oleh kendaraan kecil golongan I, seperti mobil pribadi, selama masa operasional fungsional. Jalur tersebut pun juga telah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung. Fasilitas tersebut mencakup posko layanan informasi, ambulans dengan tenaga medis, patroli jalan raya (PJR), layanan pelanggan bergerak, derek gratis, hingga toilet.
Jalur tol tersebut beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB. Selama arus mudik dan balik Lebaran, jumlah kendaraan yang melintas tercatat mencapai sekitar 19 ribu unit.
"Untuk traffic tertingginya mencapai 3.800 kendaraan per hari, dengan waktu operasional mulai pukul 6 pagi sampai 4 sore,” sebut Dody.
2. Waktu tempuh terpangkas menjadi 20 menit

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Gunadi Antariksa memastikan bahwa ruas Tol Gending-Kraksaan-Paiton aman dilalui selama masa operasional fungsional.
Dia menjelaskan, keberadaan jalan bebas hambatan tersebut mampu mengurangi beban jalan nasional dan mempermudah pengaturan lalu lintas oleh kepolisian.
"Kalau melewati jalan nasional dari arah Gending-Paiton akan memakan waktu sekitar 50 menit, namun dengan fungsionalnya ruas ini bisa dilalui dengan waktu sekitar 20 menit saja," tuturnya.
Meskipun animo masyarakat cukup tinggi, operasional masih dibatasi selama 10 jam per hari dan satu arah karena keterbatasan fasilitas keselamatan seperti penerangan dan rambu lalu lintas.
"Mungkin kalau difungsionalkan 24 jam, akan jauh lebih tinggi. Hanya saja, dengan alasan safety seperti karena penerangan jalan dan rambu-rambu belum lengkap, masih kami batasi,” sebutnya.
3. Tol Probowangi terkendala pemindahan SUTET

Dody menyampaikan pembangunan Tol Probowangi yang dimulai sejak 2023 terus berlanjut hingga Paket 3 Paiton-Besuki, dengan target penyelesaian seluruh seksi pada pertengahan 2025. Saat ini, progres konstruksi Seksi 1 Gending-Kraksaan sepanjang 12,9 km telah mencapai 87,48 persen, disusul Seksi 2 Kraksaan-Paiton sepanjang 11,2 km sebesar 80,92 persen, dan Seksi 3 Paiton-Besuki sepanjang 13,5 km mencapai 67,51 persen.
Pembangunan Seksi 3 masih menghadapi kendala teknis berupa pembebasan lahan dan pemindahan jaringan SUTET, yang merupakan infrastruktur listrik utama Jawa-Bali. Pemerintah tengah berkoordinasi dengan PLN agar proses pemindahan dapat dilakukan secepat mungkin tanpa mengganggu pelayanan listrik masyarakat.
"Sehingga, kami upayakan dengan PLN agar pelayanan masyarakat tidak terganggu dan teman-teman BUJT bisa bekerja sesuai dengan waktunya,” kata Menteri Dody.