Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Total Obligasi dan Sukuk Capai 561 Emisi dari 129 Emiten

Ilustrasi Obligasi/Surat Berharga (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat hingga 19 April 2024 berjumlah 561 emisi dari 129 emiten.

Berdasarkan data perdagangan BEI, pada periode 16-19 April 2024 atau sepekan pascalibur Lebaran 2024, terjadi pencatatan efek dua saham, 1 waran, dan satu obligasi

1. Pencatatan dua saham dan satu waran

bursa efek(pexels.com/Pixabay)

Pada Selasa (16/4/2024), PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) dan PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) secara resmi mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan BEI.

ATLA yang bergerak pada sektor energi dengan sub industri jasa & perlengkapan minyak, gas, dan batu bara menjadi perusahaan ke-21 yang tercatat di BEI pada 2024. Selain itu, ATLA juga mencatatkan Warrant I dengan kode ATLA-W.

Sementara itu, MHKI yang bergerak pada sektor perindustrian dengan sub industri jasa pengelolaan lingkungan dan sarana menjadi perusahaan ke-22 yang tercatat di BEI tahun ini.

2. Pencatatan obligasi

ilustrasi laki-laki sedang investasi saham (pexels.com/MayoFi)

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) pada Selasa lalu mencatatkan Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multiartha Tahap I Tahun 2024 di BEI. Adapun nilai nominal obligasi tersebut sebesar Rp1,5 triliun.

Hasil pemeringkatan PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi ini adalah irAA (Double A). Sementara PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai wali amanat.

3. Total emisi obligasi dan sukuk

Ilustrasi Obligasi Syariah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 561 emisi dari 129 emiten, dengan nilai outstanding sebesar Rp476,58 triliun dan 46,1485 juta dolar AS.

Sementara Surat Berharga Negara (SBN) sejumlah 186 seri dengan nilai nominal sebesar Rp5.774,51 triliun dan 502,10 juta dolar AS. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi dengan nilai mencapai Rp3,19 triliun.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us