Jakarta, IDN Times - Dua jenama dalam bidang komersial, yakni LinkAja dan Indolima meresmikan sebuah kolaborasi apik pada Kamis (21/9/2023). Kolaborasi ini berbentuk proses transformasi digital rantai pasok (supply chain).
Jadi, nantinya proses rantai pasok Indolima ini bisa dilakukan secara digital lewat bantuan LinkAja. Kerja sama ini merupakan langkah LinkAja menghadirkan layanan digital pada ragam layanan dan bisnis.
Direktur Utama LinkAja, Yogi Rizkian Bahar, optimistis kerja sama ini akan menciptakan efisiensi dan efektivitas proses rantai pasok yang dilakukan Indolima. Selain itu, UMKM yang berada dalam ekosistem Indolima juga bisa menerima efek positif dari kerja sama ini.
“Kerja sama ini juga diharap memberi dampak positif pada pelaku bisnis UMKM di ekosistem Indolima dalam meningkatkan produktivitas dan pengembangan usaha melalui pembayaran digital yang akan menciptakan kemudahan,” ujar Yogi dalam keterangan resminya.
Direktur Utama Indolima Tito Kadaryanto berkata, kerja sama ini juga bisa terjalin karena adanya kesamaan visi dan misi Indolima dan LinkAja dalam rangka memberikan kemudahan bertransaksi secara digital.
Dari kerja sama ini juga, Tito berharap tercipta peluang-peluiang baru bagi UMKM untuk tumbuh, karena proses rantai pasok yang sudah ditopang oleh digitalisasi.
“Kami optimistis dengan adanya digitalisasi di proses rantai pasok dan distribusi ini mampu meningkatkan produktifitas dan efisiensi di bisnis modern trade dan general trade mulai dari hulu hingga hilir sehingga akan meningkatkan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan dan kesinambungan,” ujar Tito.
Digitalisasi lewat kolaborasi LinkAja dan Indolima ini terangkum dalam aplikasi bernama iGooana. Aplikasi ini bisa membantu dalam hal pencatatan pesanan produk-produk retail dari Indolima yang didistribusikan melalui mitra UMKM.
Proses pembayaran atas pemesanan barang melalui aplikasi tersebut, yang sebelumnya dilakukan secara tunai, sekarang dapat dilakukan secara cashless, melalui solusi pembayaran LinkAja. Transformasi digitalisasi proses ini juga berpotensi meminimalisir terjadinya kekeliruan pencatatan keuangan, fraud (pemalsuan laporan keuangan) sehingga memberikan jaminan keamanan dalam bertransaksi.