Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Uang Beredar pada Oktober Capai Rp9.783 Triliun, Tumbuh 7,7 Persen
ilustrasi rupiah (Unsplash/Mufid Majnun)

Intinya sih...

  • Uang beredar M2 mencapai Rp9.783 triliun, tumbuh 7,7 persen

  • Peningkatan uang beredar M1 sebesar 11 persen

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp9.783 triliun pada Oktober 2025. Pergerakan uang beredar mengalami pertumbuhan 7,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Kendati angka ini menunjukkan pertumbuhan 7,7 persen secara tahunan, pertumbuhan tersebut tercatat melambat dibandingkan periode September yang tumbuh 8 persen.

1. Ada peningkatan uang beredar M1 sebesar 11 persen

ilustrasi rupiah (unsplash.com/Mufid Majnun)

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, pertumbuhan M2 terutama ditopang oleh peningkatan uang beredar sempit (M1) yang naik 11 persen yoy, serta uang kuasi yang meningkat 5,5 persen yoy. Selain itu, perkembangan aktiva luar negeri juga turut menopang pertumbuhan M2 pada Oktober 2025.

“Perkembangan M2 pada Oktober 2025 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih, penyaluran kredit, dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus). Aktiva luar negeri bersih pada Oktober 2025 tumbuh sebesar 10,4 persen (yoy), melanjutkan pertumbuhan pada September 2025 sebesar 12,6 persen (yoy),” ujar Ramdan dalam keterangan tertulis, Jumat (21/11/2025).

2. Pertumbuhan kredit melambat ke 6,9 persen

ilustrasi kredit berkelanjutan (freepik.com)

Sementara itu, penyaluran kredit masih tercatat tumbuh 6,9 persen. Meski demikian, pertumbuhan ini melambat dibandingkan September 2025 yang tumbuh 7,2 persen yoy.

Adapun tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat juga mengalami perlambatan. Hingga Oktober 2025, indikator ini tercatat tumbuh 5,4 persen yoy, setelah sebelumnya tumbuh 6,5 persen yoy.

“Demikian pula tagihan bersih kepada Pempus yang tumbuh sebesar 5,4 persen (yoy), setelah pada September 2025 tumbuh 6,5 persen (yoy),” imbuhnya.

3. Giro perbankan capai 27,1 persen

ilustrasi rupiah (Unsplash/Mufid Majnun)

Sementara itu, uang primer (M0) pada Oktober 2025 tumbuh 14,4 persen (yoy), melambat dari 18,6 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Dengan demikian, M0 tercatat sebesar Rp2.117,6 triliun.

Capaian ini turut ditopang oleh pertumbuhan giro perbankan umum di BI sebesar 27,1 persen dan uang kartal sebesar 13,4 persen.

Editorial Team