Udang Indonesia Masuk AS Lagi, KKP Targetkan Ekspor 200 Kontainer

- Tujuan ekspor udang asal Indonesia ke AS
- Targetkan 200 kontainer udang dikirim ke AS selama November
- Permintaan udang Indonesia dari AS cukup besar
Jakarta, IDN Times - Ekspor udang ke Amerika Serikat (AS) kembali dibuka usai sempat terhenti akibat adanya temuan kontaminasi Cesium-137 (CS-137) pada produk udang Indonesia.
Sebanyak tujuh kontainer produk udang asal Indonesia dengan volume 106 ton senilai 1,22 juta dolar AS atau Rp20,37 miliar telah memenuhi prosedur dan persyaratan sesuai ketentuan Yellow List dari AS.
"Ini adalah kemarin yang sudah kita lepas sejak 31 Oktober, sudah menggunakan sertifikat dari Certifying Entity, yaitu dari KKP. Kita lepas baru tujuh kontainer kemarin, volumenya 106 ton, senilai 1,2 juta (dolar AS). Ini semua sudah memenuhi syarat," ujar Kepala Badan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Ishartini dalam konferensi pers di Gedung KKP, Kamis (6/11/2025).
1. Tujuan ekspor udang asal Indonesia

Adapun ekspor perdana udang bebas CS-137 pada 31 Oktober 2025 ditujukan ke dua pelabuhan di AS, yakni New York dan Los Angeles.
Setelah itu, pengiriman berikutnya pada 1 November 2025 ditujukan ke Miami dan Jacksonville.
Rinciannya, dari tujuh kontainer yang dikirim sebanyak dua kontainer pada 31 Oktober, dua kontainer lagi pada 1 November, dua kontainer berikutnya 3 November, dan satu kontainer sisanya menyusul pada 4 November.
2. Targetkan 200 kontainer udang dikirim ke AS selama November

Ishartini pun mengatakan, KKP ke depannya akan terus mengirim atau mengekspor udang Indonesia bebas kontaminasi radioaktif ke AS.
"Ini akan terus berproses karena proses scanning unit pengolahan ikan sudah 100 lebih kontainer, dan di bulan November ini, kita targetkan bisa lebih dari 200 kontainer bisa kita berangkatkan yang sudah memenuhi syarat," tutur dia.
3. Permintaan udang Indonesia dari AS cukup besar

Ishartini kemudian menyampaikan optimismenya sebab permintaan udang Indonesia dari AS masih sangat besar.
"Dia punya cita rasa yang lain dari udang yang diproduksi oleh negara lain, kita patut berbangga," kata Ishartini.
"Karena memang kita terbesar ke sana, dan juga terbesar juga udang kita. Udang merupakan salah satu komoditas unggulan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan ini yang untuk ekspor, ini bisa masuk di pasar global. Kalau kita sudah lolos ke sini, nantikan negara lain juga kita akan lebih mudah," sambung dia.
Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pengembalian udang ekspor Indonesia pada September lalu mencapai 240,54 ton. Hal itu terjadi sebagai imbas temuan kontaminasi CS-137 pada produk udang asal Indonesia.


















