Usai Spin Off, Bank Nano Syariah Beri Solusi Keuangan Syariah Modern

Jakarta, IDN Times - PT Bank Nano Syariah (Nanobank Syariah) resmi menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pertama di Indonesia yang didirikan dari hasil pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) dan telah beroperasi sejak 2 Januari 2024.
Direktur Utama Bank Nano Syariah, Halim mengatakan, Nanobank Syariah berkomitmen untuk membangun fondasi berdasarkan prinsip perbankan syariah yang berfokus pada solusi keuangan syariah yang inovatif dan modern.
"Ini untuk memberdayakan Nasabah individu dan komunitas, membantu mereka mencapai impian finansial, sembari berbagi kebaikan menjadi langkah awal Nanobank Syariah melayani masyarakat,” ujar Halim, dalam Peresmian Bank Nano Syariah di Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Perlu diketahui, PT Bank Nano Syariah telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 Agustus 2023 setelah terlebih dulu mendapatkan izin prinsip pada tanggal 14 Februari tahun yang sama.
1. Daftar pemegang saham Nanobank Syariah

Lebih rinci, pemegang saham Nanobank Syariah terdiri dari tiga perusahaan yaitu Bank Sinarmas dengan kepemilikan 51 persen, PT Sinar Mas Multiartha Tbk 25 persen, dan PT Asuransi Sinar Mas 24 persen.
Dia menjelaskan peluncuran ini mempertimbangkan perubahan signifikan selama 2 tahun terakhir, dimana proses melakukan transaksi perbankan berubah dari konvensional menjadi digital, dan transaksi sudah banyak dilakukan melalui mobile banking.
"Nanobank Syariah menjadi inisiator dalam menghadirkan konsep Kantor Cabang dalam bentuk baru, yaitu Community Hub," jelasnya.
2. Nanobank Syariah bidik segmen ritel dan setoran haji

Menurut Halim, perseroan akan membidik segmen ritel dan juga setoran haji. Bahkan Bank Nano Syariah juga ditunjuk sebagai bank penerima setoran haji biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH).
"Jadi bisa mendaftar haji melalui Bank Nano Syariah," jelasnya.
Tak hanya itu, ia pun mengapreasiasi dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia yang selama berjalannya proses spin off telah memberikan banyak masukan dan dukungan.
"Sehingga bisa terlahirlah Nano Bank Syariah, kami harap kami bisa membantu membawa perbankan syariah Indonesia jadi lebih baik ke depannya," ungkap Halim.
3. Nanobank Syariah usung konsep high tech dan high touch

Direktur Nanobank Syariah, Soejanto Soetjijo, menyampaikan Bank Nano Syariah tidak hanya menjadi tempat melakukan aktivitas perbankan saja, namun juga menjadi tempat bagi komunitas untuk berkumpul, memperluas jejaring, pelatihan yang tentunya bertujuan untuk meraih sukses finansial dan memiliki kehidupan yang lebih baik.
"Dengan konsep high tech high touch, Nanobank Syariah mengkombinasikan kecanggihan teknologi dan personalisasi layanan, guna mengembalikan digital banking menjadi personal kembali, dengan tujuan memberikan layanan terbaik sesuai preferensi masing-masing Nasabah, baik individu, komunitas maupun korporasi," tegasnya.
Bank Nano Syariah mengajak masyarakat Indonesia untuk menabung kebaikan, bukan hanya semata-mata menabung uang.
Nasabah melalui aplikasi mobile banking Aira Mobile, menyerukan semangat #AlirkanKebaikan kepada masyarakat untuk bersama-sama bertransaksi dan berdonasi secara digital sehingga mudah, dan berdampak luas.
Donasi ini diambil dari sebagian keuntungan Nanobank Syariah di setiap transaksi bill payment (bayar tagihan, top up, zakat, wakaf, dll), namun diakui sebagai kontribusi Nasabah. Jumlah kontribusi donasi Nasabah dapat dilihat langsung melalui Aira Mobile di fitur Impact.
Sebagai bentuk nyata dari semangat #AlirkanKebaikan ini, Nanobank Syariah pada acara peresmian hari ini, 18 Januari 2024 berkesempatan memberikan donasi kepada Badan Wakaf Indonesia dan BAZNAS sebesar total Rp500 juta.
Selain itu Nanobank Syariah sudah membantu digitalisasi di banyak pesantren serta penampungan infaq di 1.811 masjid, yang sebelumnya menggunakan uang tunai menjadi cashless menggunakan QRIS.