Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamenkeu Ungkap Siapa yang Membuat BPJS Kesehatan Sekarat

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo mengungkapkan penyebab kenapa BPJS Kesehatan mengalami defisit hingga Rp32 triliun tahun ini. Penyebabnya adalah 32 juta orang dari golongan Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU).

"Dari 265 juta (penduduk Indonesia) itu yang buat bleeeding 32 juta. Yang lainnya tidak buat bleeding," kata Mardiasmo dalam Forum Merdeka Barat 9, di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Senin (7/10).

1. PBPU jelita yang mampu tapi tidak membayar

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Dalam PBPU dibagi menjadi 2 kelas yakni jelita dan jelata. Mardiasmo menyebut kelas jelita sebagai penyebab defisitnya BPJS Kesehatan karena hanya membayar saat mereka sakit.

"Karena mereka menggunakan yang namanya effort selection. Dia mendaftar pada saat sakit, dan setelah dapat layanan kesehatan dia berhenti, tidak bayar premi lagi," jelasnya.

2. Ada sisa sekitar 29 juta orang PBPU

IDN Times/Maulana

Berdasarkan data Kementerian Sosial yang diterima Mardiasmo, dari 32 juta PBPU, sebanyak 3,5 juta di antaranya sudah dikeluarkan karena terbukti tidak aktif.

Hingga saat ini, menurut data dari Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, hanya ada 50 persen PBPU yang aktif membayar premi.

3. Pensiunan membuat BPJS berdarah tapi tidak besar

Kantor BPJS Kesehatan di Jalan AW Sjahranie Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Mardiasmo menyebut masyarakat yang sudah pensiun juga menjadi sebab 'berdarahnya' BPJS Kesehatan. Namun angkanya tidak sebesar PBPU 32 juta orang. "Karena waktu usia produktif bayar pajak, sudah saatnya negara membantu," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us