Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

WIKA Ekspansi Bisnis, Infrastruktur Indonesia Sasar Pasar Afrika

Dok.IDN Times
Dok.IDN Times

Denpasar, IDN Times - Direktur Utama WIKA Tumiyana menyambut baik penyelenggaraan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue IAID 2019. Dia meyakini potensi pengembangan infrastruktur tidak hanya berasal dari dalam negeri, melainkan juga datang dari proyek-proyek konstruksi luar negeri seperti Afrika.

“Bagi kami, pasar luar negeri adalah potensi yang harus diimplementasi. Masuknya WIKA di pasar infrastruktur Afrika sesuai dengan strategi bisnis WIKA yang menyasar negara-negara berkembang yang sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur,” ujar Tumiyana.

1. WIKA bekerja sama dengan LPEI Indonesia Eximbank

Dok.IDN Times
Dok.IDN Times

Tumiyana menjelaskan, WIKA bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Indonesia Eximbank dalam hal pembiayaan. Menurut dia, dukungan pembiayaan tersebut merupakan bentuk kerja sama yang paling tepat dalam memasuki pasar Afrika.

Tumiyana mengatakan, tantangan selanjutnya adalah meningkatkan sinergi dengan Indonesia Eximbank. Hal itu seiring kemampuan Indonesia Eximbank untuk me-leverage kapasitas pembiayaan infrastruktur yang trennya semakin naik.

“Bila itu dapat dilakukan, akan semakin meningkatkan peluang untuk membuka pasar lebih luas lagi bagi WIKA dan perusahaan Indonesia lainnya dalam ekspansi banyak negara, khususnya di Afrika," kata Tumiyana.

2. WIKA mencatatkan kesepakatan bisnis sebesar US$356 juta

ilustrasi kenaikan pendapatan (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi kenaikan pendapatan (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada pelaksanaan IAID 2019 ini, WIKA terbilang agresif memanfaatkan peluang pembangunan infrastruktur pada negara-negara berkembang di Afrika. Bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Indonesia Eximbank, Perseroan mencatatkan kesepakatan bisnis sebesar US$356 juta. Penandatangan kerja sama tersebut disaksikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo.

Fasilitas Buyer's Credit, antara lain akan digunakan untuk proyek pembangunan pelabuhan terminal likuid (bulk liquid terminal) di Zanzibar-Tanzania sebesar US$40 juta.

Kemudian untuk pembangunan kawasan bisnis terpadu (mixed used complex-Goree Tower) di Senegal sebesar US$250 juta dan untuk pembangunan rumah susun (social housing) di Pantai Gading, sebesar US$66 juta

3. Kerja sama infrastruktur dan perdagangan dibahas dalam IAID

IDN Times/Arief Rahmat
IDN Times/Arief Rahmat

Konferensi tingkat tinggi IAID membahas kerja sama pembangunan infrastruktur di belahan dunia selatan. Konferensi tersebut dihadiri para pejabat senior dari 53 negara Afrika, BUMN, dan para stakeholder jasa infrastruktur.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi dalam sambutannya mengatakan, pertemuan itu akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan kesepakatan-kesepakatan bisnis dan bilateral kedua negara.

“Kerja sama yang akan direalisasikan antara lain ditujukan untuk proyek infrastruktur dan pembahasan kerja sama perdagangan," kata Retno.

Rangkaian IAID pada hari pertama dilanjutkan dengan diskusi panel yang membahas diplomasi industri dan ekonomi.

Duduk dalam satu meja dialog sebagai narasumber kunci, yaitu Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Direktur Utama WIKA Tumiyana, Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro, Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh, Perdana Menteri II Uganda Kirunda Muwabe, Pejabat Senior Kenya Raila Odinga, dan Menteri Perencanaan Senegal Cheikh Kante.

IAID merupakan ajang untuk membuka pasar baru bagi pelaku usaha Indonesia khususnya di sektor infrastruktur, konstruksi, serta industri strategis nasional. Dalam pertemuan ini, diharapkan dapat mencapai kerja sama bilateral maupun kerja sama strategis yang disepakati antara pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta dengan pemerintah dan investor Afrika.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us