4 Dampak Buruk Paylater pada Skor Kredit, Harus Dikelola dengan Baik!
- Terlambat membayar tagihan paylater dapat menurunkan skor kreditmu dan berdampak pada penolakan saat mengajukan pinjaman baru.
- Menggunakan paylater secara berlebihan akan membuat skor kredit menurun karena dianggap berisiko tinggi oleh lembaga keuangan.
- Rasio utang yang terlalu tinggi akibat penggunaan paylater bisa membatasi kemampuan untuk memeroleh pinjaman di masa depan.
Paylater menjadi salah satu layanan keuangan yang sudah semakin populer karena kemudahan dalam memberikan akses belanja tanpa harus membayar secara langsung. Namun, dibalik kenyamanan tersebut ternyata menyimpanan risiko yang dapat memengaruhi kondisi finansial, terutama apabila digunakan tanpa perencanaan yang matang.
Salah satu risiko terbesar dari penggunaan paylater adalah pengaruhnya terhadap skor kredit. Jika tidak dikelola dengan baik, maka kebiasaan menggunakan paylater dapat menimbulkan beberapa dampak buruk berikut ini pada skor kreditmu.
1. Terlambat membayar tagihan
Keterlambatan pembayaran tagihan paylater ternyata kerap dijadikan sebagai salah satu penyebab utama turunnya skor kredit. Setiap keterlambatan nantinya akan tercatat dalam riwayat kredit yang dapat memberikan sinyal buruk pada lembaga keuangan terkait kemampuan finansial seseorang.
Semakin sering keterlambatan terjadi, maka semakin besar pula dampaknya pada penilaian kredit yang dimiliki. Hal ini bisa berujung pada penolakan pada saat mengajukan pinjaman baru atau pembiayaan lain yang ada di masa depan.
2. Menggunakan paylater secara berlebihan
Penggunaan paylater yang melebihi kapasitas finansial ternyata hanya akan memperburuk kondisi keuangan pribadi. Lembaga keuangan biasanya akan menilai pola konsumsi berlebihan sebagai tanda dari kurangnya kemampuan dalam mengelola keuangan yang ada.
Jika hal ini terus terjadi secara berkelanjutan, maka skor kredit seseorang bisa menurun karena dianggap berisiko tinggi. Pada akhirnya hal tersebut akan membuat seseorang lebih sulit untuk memeroleh akses kredit dengan bunga yang lebih rendah atau limit yang lebih besar.
3. Rasio utang yang terlalu tinggi
Paylater pada dasarnya tetap tergolong sebagai utang, meski terlihat ringan karena bisa dibayar kemudian. Jika porsi utang dari paylater terlalu besar dibandingkan dengan penghasilan, maka rasio utang mungkin akan terlihat tidak sehat.
Rasio utang yang tinggi akan dinilai negatif oleh lembaga keuangan karena menunjukkan ketergantungan secara berlebihan terhadap pinjaman yang ada. Dampaknya skor kredit akan terpengaruh dan pada akhirnya kemampuan untuk memeroleh pinjaman di masa depan pun akan semakin terbatas.
4. Menutup akun paylater secara tiba-tiba
Beberapa orang mungkin memilih menutup akun paylater karena merasa tidak lagi membutuhkannya, namun, tindakan ini ternyata bisa mempengaruhi skor kredit yang dimiliki. Menutup akun secara tiba-tiba akan mengurangi riwayat kredit yang pernah dimiliki sebelumnya, padahal riwayat tersebut penting agar bisa menjadi nilai positif untuk skor kreditmu di kemudian hari.
Dengan menutup akun, maka informasi yang semestinya dapat memperlihatkan kebiasaan pembayaran tepat waktu pun jadi ikut terhenti. Akibatnya skor kreditmu bisa saja berkurang karena riwayat kredit yang terlihat lebih singkat.
Menggunakan paylater memang memberikan kemudahan, namun harus disertai dengan perencanaan dan disiplin dalam mengelola keuangan. Kesalahan kecil dalam menggunakannya ternyata bisa berdampak besar pada skor kreditmu di kemudian hari. Lebih bijaklah dalam menggunakan paylater karena dampaknya bisa luas hingga di kemudian hari!
