5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Millennial saat Berinvestasi

17 Okt 2020, 22:00 WIB

Ilustrasi uang (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Investasi merupakan hal yang penting untuk mempersiapkan masa depan atau mencapai tujuan keuangan tertentu. Sayangnya, tidak sedikit orang yang belum memulainya dengan berbagai alasan. Menurut perencana keuangan Zap Finance, Prita Ghozie, generasi millennials memiliki ciri dan kebiasaan berbeda dengan generasi lainnya dalam hal gaya hidup.

Konon, millennials suka berpindah kerja, mengutamakan lifestyle dan 80 persen tidak sanggup beli rumah. Oleh sebab itu, penting sekali bagi generasi milenial untuk mulai berinvestasi sedini mungkin. Prita lantas menyarankan lima hal yang dapat dijadikan pertimbangan saat berinvestasi.

1. Keep it simple!

Ilustrasi investasi (IDN Times/Umi Kalsum)

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

Dilansir dari laman Prita Ghozie, investasi bisa menjadi sesuatu yang rumit untuk generasi millennials. Dengan kesibukan yang dimiliki, mungkin juga sulit untuk menambah beban dengan belajar kembali tentang banyaknya instrumen investasi. Oleh sebab itu, kamu harus mengerti dan memiliki sedikitnya 1-2 jenis instrumen investasi yang bisa dipahami.

2. Investasilah untuk jangka panjang

ANTARA FOTO/Reno Esnir

Berinvestasi untuk jangka panjang agar hasil yang diperoleh juga bisa jauh lebih besar. Contohnya, jika kamu berinvestasi di reksa dana sebesar Rp500.000 per bulan dengan target imbal balik 15 persen per tahun, hasil yang bisa didapatkan setelah 10 tahun adalah Rp140.000.000 dengan modal hanya Rp60.000.000. Apalagi kalau kamu ternyata mampu menyisihkan sedikitnya Rp1.000.000,00, potensi hasilnya bukan hanya berlipat ganda tetapi bisa lebih.

3. Miliki aset yang produktif

Ilustrasi apartemen (Dok.PUPR)

Memiliki aset yang produktif inilah yang seharusnya dimiliki oleh generasi milenials, yaitu aset yang tidak hanya bertambah nilainya, namun juga menghasilkan uang tambahan. Pilihan yang mudah adalah produk reksa dana. Platform yang dipergunakan untuk jual beli reksadana sudah bisa dilakukan secara online.

Alternatif menarik lain tetapi berisiko lebih besar adalah investasi dalam bentuk peer-to-peer lending, atau memberi pinjaman pada orang yang membutuhkan dana. Platformnya disediakan oleh perusahaan financial technology. Terakhir, pembelian properti sebagai aset investasi. Jenisnya dapat berupa kepemilikan tanah yang kemudian dikaryakan dan disewakan pada orang lain untuk mendapatkan bagi hasil.

4. Lakukan debit otomatis

Ilustrasi menabung (IDN Times/Arief Rahmat)

Kesibukan mungkin membuat seseorang lupa untuk berinvestasi. Buatlah debit otomatis dana investasi yang akan memudahkan dan membuatmu disiplin dalam berinvestasi. Sistem debit otomatis adalah saat ada uang masuk, akan langsung terpotong untuk dialokasikan ke dalam instrumen investasi yang dipilih, dengan mempergunakan fitur transfer berkala.

5. Persiapkan dana pensiun sedini mungkin

(IDN Times/Arief Rahmat)

Mencapai kemerdekaan finansial dan pensiun dengan nyaman adalah harapan generasi milenials. Oleh sebab itu, meski kamu mungkin masih di usia 20-an atau 30-an awal, sebaiknya dana pensiun sudah disiapkan lebih awal dari sekarang. Tujuannya agar di usia 45 tahun kamu sudah dapat lebih dekat ke kondisi merdeka finansial. Semangat berinvestasi!