Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tips Rencanakan Masa Pensiun bagi Freelancer 

ilustrasi seorang freelancer yang bekerja di rumah (unsplash.com/Paige Cody)
Intinya sih...
  • Membuka akun pensiun seperti DPLK atau reksa dana untuk menabung dengan bunga menarik.
  • Menetapkan target tabungan pensiun, disarankan menabung 10-15% dari penghasilan setiap bulan.
  • Mengotomatisasi kontribusi ke akun pensiun untuk menjaga konsistensi menabung.

Mempersiapkan masa pensiun sebagai seorang freelancer memang punya tantangan tersendiri, terlebih karena penghasilan yang gak tetap setiap bulannya. Kamu gak punya fasilitas pensiun seperti karyawan tetap, sehingga kamu harus lebih proaktif dalam menata keuangan. Jangan khawatir, dengan perencanaan yang baik, kamu jadi tahu cara tepat menargetkan masa pensiun bagi seorang freelancer. 

Yuk, bahas bersama-sama cara menargetkan waktu pensiunan yang tepat bagi seorang freelancer. Disimak, ya!

1. Mulai dengan membuka akun pensiun

ilustrasi rencana pensiun bersama (pexels.com/Thirdman)

Langkah pertama yang paling penting adalah membuka akun pensiun. Mungkin kamu pernah dengar istilah asuransi hari tua atau cara menabung untuk hari tua. Di Indonesia, kamu bisa mempertimbangkan opsi seperti DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) atau reksa dana dengan tujuan jangka panjang. Akun-akun ini dirancang khusus untuk tujuan pensiun, sehingga kamu dapat memaksimalkan tabungan dengan bunga yang menarik.

Sebagai freelancer, kamu yang harus berinisiatif. Kamu perlu memilih akun yang sesuai dengan kebutuhanmu dan mulai menyisihkan sebagian penghasilan untuk disimpan di sana. Gak ada bos yang akan menguruskan ini buat kamu, jadi pastikan kamu ambil tindakan sendiri, ya.

2. Tetapkan tujuan tabungan pensiun

ilustrasi tabungan (pexels.com/maitree rimthong)

Kamu perlu menetapkan target berapa banyak yang ingin kamu tabung untuk masa pensiun. Umumnya, ahli keuangan merekomendasikan untuk menabung setidaknya 10-15 persen dari penghasilan setiap bulan. Akan tetapi, sebagai freelancer, penghasilanmu bisa bervariasi dari bulan ke bulan, bukan? Di sinilah pendekatan berbasis persentase bisa jadi penyelamat.

Jadi, daripada mematok jumlah tetap, tentukan persentase dari setiap penghasilanmu. Kalau bulan ini dapat klien besar, kamu bisa menyisihkan lebih banyak. Di bulan yang lebih sepi, kamu tetap bisa menabung, meski jumlahnya lebih kecil. Yang penting adalah konsistensi, bukan besar kecilnya nominal tiap bulan.

3. Bangun dana darurat

ilustrasi simpanan dana darurat (unsplash.com/Towfiqu b)

Sebelum kamu fokus penuh pada tabungan pensiun, pastikan kamu punya dana darurat yang cukup. Sebagai freelancer, pendapatan kamu bisa sangat fluktuatif. Ada bulan-bulan di mana penghasilanmu membludak, tapi ada juga masa sepi di mana kamu harus berhati-hati dalam pengeluaran.

Dana darurat ini dianggap sebagai pagar pelindung yang akan membantumu bertahan di masa-masa sulit. Idealnya, kamu perlu menyiapkan dana darurat yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama tiga sampai enam bulan. Dengan begitu, kalau ada pengeluaran tak terduga atau kamu sedang gak punya proyek, kamu masih bisa hidup nyaman tanpa harus mengganggu tabungan pensiun.

4. Otomatisasi kontribusi tabungan

ilustrasi mobile banking (pixabay.com/Tumisu)

Salah satu cara paling mudah untuk menjaga konsistensi menabung adalah dengan mengotomatisasi kontribusi. Ini artinya kamu dapat mengatur supaya sebagian dari penghasilanmu langsung ditransfer ke akun pensiun begitu kamu menerima pembayaran dari klien. Dengan begitu, kamu gak perlu memikirkan kapan harus menabung atau apakah ada uang sisa di akhir bulan.

Otomatisasi ini sangat membantu, terutama bagi freelancer yang sibuk dan mungkin lupa menabung. Dengan cara ini, kamu secara gak langsung melatih disiplin menabung tanpa harus terlalu banyak memikirkannya. Kamu bisa fokus pada pekerjaanmu, sementara tabungan pensiun tetap bertambah. Asik, kan?

5. Diversifikasi investasi

ilustrasi grafik investasi (unsplash.com/Markus Winkler)

Setelah mulai menabung, pertimbangkan cara terbaik untuk mengelola uang yang sudah kamu kumpulkan. Diversifikasi investasi adalah kunci supaya kamu bisa memaksimalkan potensi pertumbuhan tabungan sambil tetap meminimalkan risiko. Cara paling simpel adalah dengan berinvestasi di reksa dana indeks atau reksa dana dengan target tanggal pensiun.

Reksa dana indeks mengikutsertakan berbagai saham atau obligasi sehingga risikonya tersebar. Sementara itu, reksa dana target tanggal pensiun menyesuaikan alokasi asetnya sesuai dengan usiamu. Semakin dekat kamu dengan masa pensiun, semakin aman strategi investasinya. Jadi, kamu gak perlu pusing memikirkan kapan harus menyesuaikan portofolio investasi. Ini adalah cara yang cukup aman dan nyaman bagi kamu yang gak mau terlalu repot mengatur investasi.

6. Tinjau rencana pensiun secara berkala

ilustrasi menulis rencana (pixabay.com/Pexels)

Seiring berjalannya waktu, situasi keuangan dan hidupmu pasti berubah. Mungkin penghasilanmu meningkat, atau kamu mengambil proyek yang lebih besar dan lebih stabil. Mungkin juga kamu justru memutuskan untuk bekerja lebih sedikit demi menjaga keseimbangan hidup.

Apapun situasinya, penting bagi kamu untuk meninjau rencana pensiun secara berkala, seperti setiap dua atau tiga tahun. Dengan melakukan ini, kamu dapat memastikan bahwa tabungan pensiun tetap sejalan dengan tujuan jangka panjangmu. Jangan ragu untuk menyesuaikan jumlah tabungan atau strategi investasi jika diperlukan.

Jika kamu mendadak mendapat peningkatan penghasilan besar, mungkin kamu bisa menambah persentase tabungan pensiun. Bisa juga kalau kamu merasa bahwa risikonya terlalu tinggi, kamu bisa memindahkan sebagian investasi ke aset yang lebih aman.

7. Ciptakan multiple income streams

ilustrasi berbisnis properti (pexels.com/Kindel Media)

Sebagai freelancer, mengandalkan satu sumber penghasilan mungkin berisiko. Itulah sebabnya, penting bagi kamu untuk memikirkan cara lain untuk menciptakan multiple income streams atau aliran pendapatan yang beragam. Dengan begitu, jika satu sumber penghasilan menurun, kamu masih punya sumber lain yang bisa menopang keuanganmu.

Kamu dapat memikirkan untuk diversifikasi layanan yang kamu tawarkan sebagai freelancer, berinvestasi di properti, atau bahkan menjalankan bisnis kecil-kecilan. Pendapatan pasif seperti royalti, dividen, atau hasil sewa juga bisa menjadi tambahan yang berharga untuk mendukung masa pensiun, lho.

8. Pertimbangkan asuransi kesehatan dan jiwa

ilustrasi asuransi (unsplash.com/Vlad Deep)

Salah satu hal yang sering terlupakan oleh freelancer adalah perlindungan asuransi. Sebagai pekerja mandiri, kamu perlu memastikan bahwa kesehatanmu terlindungi. Asuransi kesehatan sangat penting agar kamu gak harus mengeluarkan biaya besar ketika sakit. Selain itu, asuransi jiwa juga bisa memberikan perlindungan bagi keluarga atau orang yang kamu cintai jika sesuatu terjadi padamu.

Mengambil asuransi kesehatan dan jiwa juga bisa menjadi bagian dari strategi pensiun, karena hal ini akan melindungi aset yang telah kamu kumpulkan untuk masa depanmu. Jadi, jangan abaikan, ya. 

Mengetahui cara tepat menargetkan masa pensiun bagi seorang freelancer tentu membutuhkan perencanaan yang matang dan disiplin. Dengan kesadaran dan komitmen yang tinggi, kamu bisa mencapai masa pensiun yang kamu impikan, meski bekerja sebagai freelancer yang penghasilannya gak selalu stabil. Selamat menabung dan merencanakan masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lathiva R. Faisol
EditorLathiva R. Faisol
Follow Us