Amazon dan Walmart Dikabarkan Akan Rilis Stablecoin, Peluang Investasi?

- Stablecoin dapat memberikan insentif bagi pengguna dan memperkuat loyalitas pelanggan.
- Menyimpan dana di akun digital yang terikat dengan Amazon atau Walmart bisa menjadi strategi hemat.
- Adopsi stablecoin menghadapi kendala regulasi yang belum jelas dan risiko bagi konsumen.
Pada Juni 2025, dua raksasa ritel global, Walmart dan Amazon, kembali mencuri perhatian publik setelah muncul spekulasi bahwa keduanya tengah mempertimbangkan peluncuran stablecoin, yaitu jenis cryptocurrency yang nilainya dipatok pada mata uang tertentu. Inisiatif ini dirancang sebagai alternatif pembayaran inovatif bagi pelanggan setia, sekaligus berpotensi mengubah cara konsumen melakukan transaksi.
Langkah ini juga bisa memperkuat loyalitas pelanggan, membuka peluang baru dalam ekosistem belanja digital yang semakin berkembang, serta menjadi strategi perusahaan untuk beradaptasi dengan tren keuangan modern dan teknologi blockchain yang terus meluas.
1. Potensi Stablecoin bagi konsumen

Jika stablecoin benar-benar diperkenalkan oleh kedua perusahaan, ada kemungkinan hadir berbagai insentif bagi penggunanya. Menurut Axios, penggunaan stablecoin di ritel mungkin akan memerlukan dorongan tambahan, mengingat hambatan teknologi dan kenyamanan metode pembayaran konvensional seperti tunai, kartu debit, atau kartu kredit yang sudah meluas.
Bagi konsumen yang disiplin, menyimpan sejumlah dana di akun digital yang terikat dengan Amazon atau Walmart—mirip konsep kartu hadiah—bisa menjadi strategi hemat. Insentif tambahan juga memungkinkan kerja sama antara retailer dan penyedia layanan lain, meningkatkan manfaat bagi pengguna.
Karen McHenry, Wakil Presiden Produk perusahaan layanan blockchain Metallicus, menjelaskan kepada Modern Retail, “Jika Amazon bekerja sama dengan maskapai penerbangan, mereka bisa menawarkan reward khusus bagi pemegang stablecoin Amazon. Ini memungkinkan sistem penghargaan yang kuat dan menarik bagi konsumen.”
2. Tantangan adopsi Stablecoin oleh raksasa ritel

Meski menjanjikan, adopsi stablecoin oleh Amazon atau Walmart menghadapi sejumlah kendala. Regulasi yang belum jelas dapat memperlambat penerapan, ditambah risiko bagi konsumen saat berinteraksi dengan platform baru.
Stabilitas nilai juga menjadi tantangan. Beberapa stablecoin sebelumnya gagal mempertahankan patokan terhadap mata uang yang mendasarinya, menurut laporan blog Moody’s 2023. Meskipun perusahaan besar lebih berpeluang menjaga nilai stablecoin, risiko tetap ada, termasuk potensi tidak ada bunga atau pertumbuhan dari dana yang tersimpan di akun digital tersebut.
Moody’s menambahkan, “Banyak investor mengurangi kepemilikan stablecoin karena kurangnya transparansi cadangan yang mendukung nilai stablecoin, sementara aset tradisional menawarkan hasil yang lebih menarik di tengah kenaikan suku bunga.”
3. Nasib Stablecoin Amazon dan Walmart masih abu-abu

Sejauh ini, penerbitan stablecoin korporasi sangat bergantung pada disahkannya GENIUS Act (Guiding and Establishing National Innovation for U.S. Stablecoins) dan keputusan internal masing-masing perusahaan. Meskipun RUU ini telah lolos di Senat, masih menunggu pembahasan di House of Representatives yang diperkirakan akan berjalan sengit secara partisan, menurut Politico.
Sampai saat ini, Amazon belum memberikan komentar resmi terkait rencana ini, sementara Walmart menegaskan tidak ada program atau rencana peluncuran stablecoin.
Juru bicara Walmart menyatakan, “Kami terus mengeksplorasi teknologi pembayaran baru untuk mendukung pelanggan, tetapi saat ini tidak sedang menguji program apapun atau berencana menerbitkan stablecoin. Walmart juga belum mengambil sikap resmi terhadap GENIUS Act.”
Meski wacana stablecoin dari Amazon dan Walmart menarik perhatian investor, potensi keuntungan tetap harus dibarengi kehati-hatian. Regulasi yang belum jelas dan risiko fluktuasi nilai membuat keputusan investasi memerlukan pertimbangan matang. Bagi yang tertarik, memantau perkembangan kebijakan dan strategi perusahaan menjadi langkah penting sebelum terjun ke instrumen ini.