Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harta Bersih: Pengertian dan Hal-Hal yang Mempengaruhinya

ilustrasi kekayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pernahkah kamu mendengar istilah harta bersih? Dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), harta bersih didefinisikan sebagai selisih antara nilal total aktiva dan nilai total pasiva yang dilaporkan dalam neraca (net asset).

Seperti apa bentuk harta bersih tersebut? Untuk lebih memahami tentang apa itu harta bersih, simak penjelasannya di bawah ini. 

1. Memahami lebih jauh tentang harta bersih

Unsplash.com/Alexander Mils

Nilai harta yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan dalam SPT Tahunan terakhir dikurangi dengan nilai utang yang berkaitan secara langsung dengan perolehan harta tambahan tersebut, disebut dengan nilai harta bersih.

Perlu diketahui bahwa terdapat ketentuan bahwa utang yang dapat digunakan sebagai pengurang pada penghitungan nilai harta bersih yaitu untuk:

  • Wajib Pajak Badan sebesar 75 persen dari nilai harta tambahan
  • Wajib Pajak Orang Pribadi sebesar 50 persen dari nilai harta tambahan

2. Hal-hal yang mempengaruhi harta bersih

unsplash.com/Artem Beliaikin

Ada beberapa hal yang mempengaruhi harta bersih, yaitu sebagai berikut.

1. Inflasi

Merupakan pengaruh pekerjaan yang berhubungan dengan negara luar dan juga tingkat suku bunga. Inflasi terjadi apabila terlalu banyak peredaran uang di masyarakat, sehingga semua orang memiliki kesediaan yang lebih tinggi untuk berkorban demi mendapatkan sesuatu.

Maka dampak inflasi yang terjadi pada suatu negara tidak disebabkan oleh satu orang saja, karena secara jelas itu tidak berpengaruh besar. Tidak menutup kemungkinan akan diterima pula oleh seseorang dengan net worth yang positif dan tinggi dengan peredaran uang yang terlalu banyak.

Selain itu, kesediaannya untuk berkorban menjadi lebih tinggi dan secara bersamaan penawaran produk mengalami peningkatan harga jual dari produsen. Sebenarnya, secara logika antara pengeluaran dan pendapatan akan menjadi sama saja. Namun yang perlu diketahui adalah bahwa nilai dari nominal kekayaan yang dimiliki menjadi lebih rendah.

2. Ekspor dan Impor

Ini adalah salah satu kegiatan bisnis yang sangat terpengaruh bila terjadi inflasi. Jika individu dengan harta bersih yang tinggi dan memiliki pekerjaan yang mengharuskannya mengekspor produknya, maka dapat menjadi hal yang sangat menguntungkan dengan inflasi, mungkin karena penjualan produknya dalam dollar AS.

Namun bila individu tersebut merupakan seorang produsen yang sangat menggantungkan produksinya pada bahan impor, maka inflasi mungkin dapat membuatnya berhenti produksi.

Hal ini dikarenakan dengan menaikkan biaya produksi, mungkin tidak dapat diimbangi dengan kenaikan harga jual yang proporsional dengan alasan tidak ingin kehilangan konsumen.

Dari sini dapat diketahui bahwa kegiatan tersebut mungkin saja memiliki pengaruh yang buruk terhadap arus aliran uang atau kekayaannya yang menjadi bernilai rendah.

3. Tingkat Suku Bunga 

Merupakan hal yang memiliki pengaruh dalam penilaian nominal kekayaan bersih seseorang. Pada 1980, Rp1.000.000 (1 juta) memiliki nilai yang berbeda, apabila nominal tersebut dipergunakan untuk bertransaksi tahun 2016.

Manfaat atau nilai yang didapatkan individu berbeda, meski nominalnya sama-sama satu juta. Sehingga hal ini juga sama berpengaruh terhadap nilai kekayaan bersih seseorang.

Setelah mengetahui bahwa nilai kekayaan tidak bisa disamakan antara nominal tahun tertentu, maka net worth adalah salah satu inti perhitungan yang cukup tepat untuk membandingkan kekayaan bersih seseorang dari waktu ke waktu.

Namun sebelum langsung menggunakan konsep penghitungan ini, maka harus menggunakan sebuah rumus yang bertujuan untuk menyamakan nilai mata uang dan setelah itu baru dapat membandingkan kekayaan bersih dengan menggunakan rumus net worth secara teoritis.

3. Kekayaan bersih dalam keuangan pribadi

ilustrasi uang (Pexels.com)

Kekayaan bersih individu hanyalah nilai yang tersisa setelah mengurangi kewajiban dari aset. Contoh kewajiban atau dikenal sebagai utang termasuk saldo kartu kredit, pinjaman pelajar, dan pinjaman mobil.

Sementara itu, aset individu termasuk saldo rekening giro dan tabungan, nilai surat berharga seperti saham atau obligasi, nilai properti riil, nilai pasar mobil, dan lain-lain. Kekayaan bersih adalah apapun yang tersisa setelah menjual semua aset dan melunasi utang pribadi.

Perhatikan bahwa nilai kekayaan bersih pribadi mencakup nilai pasar aset saat ini dan biaya utang saat ini. Individu dengan kekayaan bersih tinggi (HNWI) adalah orang-orang dengan kekayaan bersih yang besar dan membentuk pasar utama bagi manajer kekayaan dan penasihat investasi.

Investor dengan kekayaan bersih, tidak termasuk tempat tinggal utama mereka. 

4. Kekayaan bersih negatif

ilustrasi pamer kekayaan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Hasil kekayaan bersih negatif jika total utang lebih dari total aset. Misalnya, jika jumlah tagihan kartu kredit individu, tagihan pinjaman mobil, dan pinjaman mahasiswa lebih tinggi dari nilai total uang tunai dan investasi mereka, maka kekayaan bersih akan menjadi negatif.

Kekayaan bersih negatif menjadi tanda bahwa individu atau keluarga perlu memfokuskan energinya pada pengurangan utang. Pada awalnya kekayaan bersih yang negatif bukanlah hal yang tidak biasa, misalnya pinjaman pelajar yang berarti orang-orang muda yang harus berhati-hati dengan uang pun dapat mulai berutang lebih dari yang mereka miliki.

Sehingga hal ini dapat mendorong orang ke dalam bahaya dengan berutang karena tanggung jawab keluarga atau penyakit yang tidak terduga.

Demikianlah penjelasan dari hari harta bersih. Kamu bisa memahami konteks istilah tersebut lebih dalam melalui hal-hal yang mempengaruhinya. Sekarang, kamu bisa mulai mengecek tentang harta bersih yang kamu miliki ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rinda Faradilla
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us