Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Money Management Trading? Ini Penjelasannya!

ilustrasi trading tanpa manajemen resiko (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi trading tanpa manajemen resiko (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Jakarta, IDN Times - Dalam dunia trading, ada istilah money management yang sangat penting diterapkan untuk mengoptimalkan dana yang dialokasikan oleh trader.

Dikutip dari situs resmi HSB Investasi, Sabtu (19/10/2024), money management atau pengelolaan modal dapat membuat perbedaan besar antara kesuksesan dan kegagalan saat melakukan trading. Hal ini terutama dalam trading forex (mata uang asing).

Dengan money management yang baik, trader bisa melindungi modalnya. Lalu, apa sebenarnya money management trading itu? 

1. Alasan penting melakukan money management dalam trading

Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Money management dalam trading forex adalah praktik mengelola dana yang digunakan dalam transaksi mata uang. Trader akan menentukan seberapa besar modal yang akan diinvestasikan dalam setiap trading, menetapkan batasan kerugian, dan mengukur ukuran posisi yang sesuai dengan risiko dan kondisi pasar.

Dalam pelaksanaannya, ada prinsip dasar yang harus dilakukan, yakni stop-loss dan take-profit, serta perhitungan rasio keuntungan-risiko. 

Ada tujuh alasan kenapa money management dalam trading forex penting dilakukan:

  1. Melindungi modal.
  2. Mengurangi risiko kerugian.
  3. Meminimalkan emosi seperti keserakahan dan ketakutan yang bisa mengarah pada keputusan irasional.
  4. Meningkatkan kedisplinan dalam menjalankan prinsip money management.
  5. Menghindari overtrading dalam waktu singkat.
  6. Membantu upaya meniti karier dalam trading forex.
  7. Mengukur kinerja.

2. Cara melakukan money management dalam trading forex

Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Pertama, tentukan batasan risiko, dengan menentukan berapa besar risiko yang bersedia diambil dalam satu perdagangan. Biasanya, caranya diukur sebagai persentase dari total modal. 

Kedua, mengatur rasio reward-to-risk, dengan menentukan seberapa besar rasio yang akan digunakan dalam setiap perdagangan. Rasio ini biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase atau rasio numerik, seperti 2:1 atau 3:1. 

Contoh, dengan menggunakan rasio 2:1, setiap satu unit risiko yang diambil, diharapkan akan ada dua unit keuntungan.

Ketiga, gunakan lot size yang sesuai untuk mengendalikan risiko dengan lebih baik. Trader juga bisa memaksimalkan potensi keuntungan tanpa mengambil risiko berlebihan, di mana terlalu kecil atau terlalu besar lot size dapat menghambat hasil trading

Lot size yang sesuai juga membantu dalam mengelola emosi dalam trading, meminimalkan tekanan psikologis, dan memungkinkan dalam membuat keputusan trading yang lebih rasional. 

3. Contoh money management trading forex

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Trader A memutuskan untuk membuka posisi dalam pasangan mata uang dolar Amerika Serikat (AS), setelah melakukan analisis dan yakin harganya akan naik dalam jangka panjang.

Trader A pun memutuskan untuk hanya menginvestasikan 2 persen dari modal dalam satu transaksi. Dengan modal awal 10 ribu dolar AS, maka risiko yang akan diambil hanya sebesar 200 dolar AS untuk perdagangan awal.

Kemudian, tetapkan level stop-loss yang bijak, sekitar 1 persen dari modal. Sehingga, trader A dapat membatasi kerugian maksimumnya menjadi 100 AS dalam perdagangan pertama.

Lebih lanjut, trader A memutuskan untuk mengambil profit sebesar 2:1, yang berarti jika target profitnya adalah 200 dolar AS. Maka trader A akan menutup setengah posisi ketika mencapai 100 dolar AS profit. Langkah ini akan membantu mengunci keuntungan dan mengurangi risiko jika pasar bergerak melawan prediksi trader A.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us