BI Siapkan Uang Tunai Rp175 Triliun selama Ramadan dan Idul Fitri

Marlison mengatakan, proyeksi kebutuhan uang kartal untuk penukaran di periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini meningkat sekitar 13,42 persen dari realisasi penukaran tahun lalu, yakni Rp154,5 triliun.

Dia mengatakan peningkatan itu didasari oleh beberapa faktor, antara lain peningkatan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat, serta kebijakan pemerintah terkait mudik Lebaran 2022.

"Kami juga merespons kebijakan pemerintah dengan dibukanya kembali mudik Lebaran, tentu itu mendorong peningkatan kebutuhan yang kartal. Dan tentunya aspek kebijakan pemerintah adalah dicairkannya BLT di masa Ramadan ini," tutur dia.

Jika dilihat dari proyeksi kebutuhan per wilayah, BI mencatat kebutuhan tertinggi ada di wilayah Jabodebek, yakni sebesar Rp40,7 triliun. Angka itu mengambil porsi 23 persen dari total kebutuhan uang kartal untuk periode Ramadan dan Idul Fitri 1443 Hijriyah.

"Untuk wilayah Jawa sebesar Rp67 triliun atau 38 persen, diikuti Sumatra 22 persen, kemudian wilayah-wilayah lainnya. Di mana yang tertinggi di Jabodebek sebesar Rp40,7 triliun dan yang paling rendah di Provinsi Papua sebesar 0,2 persen," kata dia.

Setelah 2 tahun tak beroperasi, akhirnya BI membuka kembali layanan kas keliling untuk penukaran uang di periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.

"Jumlah titik layanan tahun ini di seluruh Indonesia dalam layanan kas dan penukaran itu sebanyak 5.013 titik," ucap Marlison.