Mandiri Tepis Isu Himbara Pakai Dana Masyarakat untuk Danantara

- DPK Bank Mandiri tumbuh 7,73 persen di 2024.
- Direktur Utama Bank Mandiri menegaskan tidak ada instruksi untuk menggunakan DPK untuk investasi Danantara.
- Kinerja DPK Bank Mandiri didukung pertumbuhan dana murah CASA sebesar 80,3 persen dari total DPK.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Bank Mandiri (BMRI) Darmawan Junaidi menegaskan, tidak ada instruksi kepada bank-bank dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) untuk menggunakan dana pihak ketiga (DPK), termasuk dana masyarakat, untuk investasi Danantara.
Ia pun menilai isu yang beredar dan telah memicu kekhawatiran di masyarakat ini pun tidak akan pernah terjadi di Bank Himbara. Dia menegaskan setiap bank Himbara telah dilengkapi dengan sistem dan prosedur pengelolaan risiko yang ketat.
"Kalau muncul kekhawatiran dan instruksi kepada Bank Himbara gunakan DPK untuk hal diluar target atau ataupun risk acceptance criteria yang dimiliki masing-masing bank, saya sangat optimis itu tidak akan terjadi," tegas Darmawan kepada IDN Times dalam Agenda Buka Bersama dengan Pemimpin Redaksi, Rabu (5/3/2025).
Sebagai informasi, ketentuan besaran modal minimal Danantara itu tertuang jelas dana Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Danantara juga dibentuk melalui UU BUMN teranyar tersebut.
Adapun modal Danantara tercantum pada Pasal 3G. Pasal 3G ayat (1) menyatakan modal Danantata bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan/atau sumber lain.
1. Bank Mandiri optimistis Danantara bakal kerek ekspansi kredit Bank Himbara

Pihaknya pun memiliki ekspektasi besar terhadap peluncuran Danantara yang telah dilakukan pada 24 Februari 2025. Optimistme terhadap Danantara ini berasal dari sektor investasi yang mendukung proyek-proyek baru yang dapat menjadi target ekspansi kredit, sehingga memperbesar peluang pertumbuhan industri perbankan.
"Kami punya loan portofolio banking, ada OJK sebagai regulator, dan di industri keuangan khususnya di banking ini sangat well regulated. Jadi ekspektasi bahwa ini akan tumbuh besar karena di bagian investasinya ada proyek-proyek baru yang merupakan potensi target pertumbuhan ekspansi kreditnya Himbara iya," ungkapnya.
2. Pengelolaan risiko dan DPK di Bank Mandiri sangat disiplin

Kebijakan internal yang selama ini diterapkan oleh Bank Mandiri, terkait pengelolaan risiko dan DPK sangat disiplin. Dengan melakukan pemantauan yang cermat terhadap setiap risiko, Bank Mandiri berhasil menjaga rasio Non-Performing Loan (NPL) dalam posisi yang sangat baik, yaitu di bawah satu persen.
"Kalau kami punya loan portofolio guidelines yang selama ini kami lakukan secara disiplin yang membuat kami hari ini NPL gross ratio di bawah satu itu sih sangat di luar pemikiran. Jadi memang ekspektasi bahwa Danantara akan membawa optimalisasi pertumbuhan, saya yakin seperti itu," ujar Darmawan.
3. DPK Bank Mandiri sepanjang 2024 tumbuh 7,73 persen

Berdasarkan data Bank Mandiri, kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri turut mengalami pertumbuhan yang solid, didukung oleh peningkatan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).
Hingga akhir 2024, DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh sebesar 7,73 persen year on year (yoy) menjadi Rp1.699 triliun, didorong oleh kenaikan signifikan pada segmen giro dan tabungan. Porsi CASA mencapai 80,3 persen dari total DPK, mencerminkan efektivitas strategi perseroan dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah.
Pertumbuhan CASA tersebut terutama didorong oleh peningkatan tabungan yang tumbuh 13,4 persen yoy menjadi Rp665 triliun, serta giro yang mengalami ekspansi sebesar 3,6 persen yoy menjadi Rp606 triliun.