Jakarta, IDN Times - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI akan segera membuka kantor cabang di Arab Saudi. Kantor cabang BSI di Arab Saudi merupakan ekspansi kedua bank tersebut di luar negeri, setelah Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
“Saat ini BSI sudah memiliki cabang di Dubai. Dan selanjutnya, ini mohon doanya juga, insyaallah kita akan membuka kantor cabang kita di Arab Saudi,” kata Direktur Penjualan dan Distribusi BSI, Anton Sukarna dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/2/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan sebagai bank syariah, sudah seharusnya BSI membuka cabang di Arab Saudi.
Selain untuk membuka lebih banyak peluang kerja sama syariah dengan Arab, BSI juga menyoroti besarnya pergerakan uang dari setiap transaksi yang dilakukan jemaah asal Indonesia di Tanah Suci.
“Potensi yang besar itu sebenarnya kalau kita lihat, kasat mata adalah haji dan umroh. Setiap tahun Indonesia mengirimkan jemaah haji kurang lebih 220 ribu, dan umroh lebih dari 1 juta. Sebetulnya potensi dana dari haji dan umroh itu jumlahnya hampir Rp90-100 triliun,” ucap Hery.
Hery mengatakan, BSI akan membuka cabang di tiga kota, yakni Jeddah, Mekah, dan Madinah.
“Itu yang kita mau lihat kenapa kita mau ada di sana, di Jeddah, Mekah, dan juga Madinah, sebetulnya kita ingin menggarap market yang spending dilakukan oleh para jemaah, tidak hanya di lokal sini, tapi juga di negara Arab Saudi,” tutur Hery.
Kementerian BUMN dan BSI sebelumnya sudah melakukan sejumlah kunjungan untuk mencari investor strategis BSI, salah satunya ke Timur Tengah.
Namun, Hery mengatakan, kelanjutan pencarian investor strategis diputuskan oleh pemegang saham. Selain pencarian investor strategis, menurutnya pemegang saham juga menyiapkan skema lain untuk BSI.
“Sebetulnya pemegang saham sudah punya pertimbangan, apakah strategic investor atau pola yang lain, itu sedang dikaji lebih jauh,” ujar Hery.