Calon Investor Strategis BSI Mau Caplok Saham hingga 20 Persen

Jakarta, IDN Times - Pemerintah dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sedang dalam misi mencari investor strategis di berbagai negara.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan sudah ada calon investor yang berminat, bahkan ingin mengambil porsi saham BSI sebesar 15 sampai 20 persen.
“Mereka ingin masuk kalau bisa lebih dari 10 persen, gak seperti yang kita tawarkan hanya 10-12 persen. Kalau bisa 15-20 persen,” kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
1. BSI cari investor strategis di Timur Tengah

Pemerintah dan BSI mencari calon investor strategis dari negara-negara di Timur Tengah. Misalnya seperti Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, hingga Arab Saudi.
“Kita ya UAE, Qatar, Saudi. Kemarin sudah Pak Tiko, sekarang saya,” ucap Erick.
2. Erick minta lisensi penuh buat BSI dari Arab Saudi

Adapun saat ini BSI sendiri sudah melakukan ekspansi ke UEA dan memperoleh lisensi penuh dari negara tersebut. Harapannya, lisensi juga bisa diperoleh dari Arab Saudi.
“Sekarang kita sudah full licensed di UEA. Saya juga sedang melobi, bisa gak BSI ini full license di Saudi,” tutur Erick.
3. Investor strategis bakal gantikan posisi BRI hingga BNI di BSI

Nantinya, investor strategis BSI akan menggantikan posisi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). BRI dan BNI akan melakukan divestasi atau melepas saham yang dimiliki di BSI.
Saat ini BRI mengantongi 15,38 persen saham di BSI, dan BNI sebesar 23,2 persen. Lalu, Bank Mandiri masih menjadi pemegang saham pengendali, dengan porsi 51,47 persen.