Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fundamental Baik, BRI Cetak Laba hingga Rp45,36 Triliun

Kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di Jakarta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor pusat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di Jakarta. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • BRI mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun hingga akhir kuartal III 2024.
  • Penyaluran kredit BRI tumbuh 8,21 persen yoy, dengan 81,70 persen di antaranya merupakan kredit kepada segmen UMKM.
  • NPL BRI membaik menjadi 2,90 persen dan DPK tumbuh 5,59 persen yoy, didorong oleh transformasi digital melalui super apps BRImo.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan kinerja positif di tengah dinamika ekonomi global dan kondisi ekonomi domestik yang masih penuh dengan tantangan. Dengan fokus memperkuat fundamental kinerja, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp45,36 triliun hingga akhir kuartal III 2024.

"Capaian tersebut tidak terlepas dari fokus BRI yang secara konsisten memperkuat fundamental kinerja, serta melakukan strategic response yang tepat dalam menghadapi berbagai dinamika pasar," ungkap Direktur Utama BRI Sunarso secara virtual, Rabu (30/10/2024).

1. BRI berhasil salurkan kredit Rp1.353 triliun

ilustrasi Teller bank BRI (bri.co.id)
ilustrasi Teller bank BRI (bri.co.id)

Dari sisi intermediasi, BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp1.353,36 triliun hingga akhir September 2024, atau tumbuh 8,21 persen secara year on year (yoy). Dari total penyaluran kredit tersebut, 81,70 persen di antaranya atau sekitar Rp1.105,70 triliun merupakan kredit kepada segmen UMKM.

Penyaluran kredit yang tumbuh positif tersebut juga membuat aset BRI tercatat meningkat 5,94 persen yoy menjadi sebesar Rp1.961,92 trilliun. Dukungan BRI kepada segmen UMKM menjadi prioritas utama dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.

"BRI hadir untuk memperkuat UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pemberdayaan UMKM, BRI mengambil peran dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," ujar Sunarso.

2. NPL BRI di kuartal III capai 2,90 persen

Bank BRI (loker BUMN)
Bank BRI (loker BUMN)

Dengan penyaluran kredit yang terus tumbuh, BRI juga mampu mengelola kualitas asetnya dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari rasio Non Performing Loan (NPL) BRI yang membaik. NPL pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 2,90 persen atau membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 3,07 persen. 

Di samping NPL, perseroan juga berhasil mencatat rasio Loan at Risk (LAR) yang lebih baik, dari yang semula 13,80 persen pada akhir kuartal III 2023 menjadi 11,66 persen pada akhir kuartal III 2024. Penurunan rasio NPL dan LAR ini didukung oleh penerapan strategi pengelolaan manajemen risiko yang disiplin di seluruh lini bisnis.

BRI secara aktif memantau kualitas kredit dan mengadopsi Early Warning System untuk mendeteksi potensi masalah kredit sedini mungkin. Selain itu, BRI juga memperkuat tim recovery untuk mengelola kredit bermasalah dengan lebih cepat dan efisien.

Di samping kualitas kredit yang semakin membaik, BRI juga tetap mempersiapkan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage sebesar 215,44 persen.

"BRI telah mengimplementasikan berbagai langkah mitigasi risiko, mulai dari selective growth, pemantauan kredit secara proaktif, penguatan pencadangan, hingga penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan dengan pendekatan kolaboratif bersama nasabah," tambah Sunarso.

3. BRI himpun DPK sebesar Rp1.362 triliun

ilustrasi BRI (bri.co.id)
ilustrasi BRI (bri.co.id)

Sementara itu, dari sisi liabilities BRI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.362,42 triliun atau tumbuh 5,59 persen yoy. Komposisi dana murah (CASA) masih mendominasi DPK BRI dengan porsi mencapai 64,17 persen atau meningkat dibandingkan dengan CASA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 63,64 persen.

Salah satu faktor utama dalam peningkatan penghimpunan dana murah adalah transformasi digital yang dilakukan BRI. Melalui super apps BRImo, BRI telah menciptakan solusi perbankan yang terintegrasi dan mudah diakses oleh nasabah kapan saja dan di mana saja.

"Inovasi ini terbukti mampu mendorong peningkatan jumlah nasabah tabungan, khususnya di kalangan milenial dan generasi muda yang semakin digital-savvy. Hingga akhir September 2024 tercatat pengguna BRImo telah mencapai 37,14 juta user dengan volume transaksi mencapai Rp4.034 triliun atau tumbuh 35,20 persen yoy," ungkap Sunarso. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
Anata Siregar
3+
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us