[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan Juta

Jouska dinilai menyalahi klausul kontraknya sendiri

Jakarta, IDN Times - PT Jouska Finansial Indonesia atau Jouska telah mengumumkan bahwa mereka berhenti beroperasi hingga waktu yang tidak ditentukan setelah diperiksa oleh Satgas Waspada Investasi. Keputusan itu dilakukan guna melengkapi seluruh persyaratan administrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Jouska tersandung kasus terkait pengelolaan dana yang tidak sesuai kesepakatan sehingga merugikan kliennya. Salah satu korban Jouska, Mita Lengganasari mengungkapkan pengalamannya menjadi klien Jouska hingga berujung somasi yang dilayangkannya pada perusahaan milik Aakar Abyasa tersebut.

Mita membeberkan proses yang dijalaninya dalam berinvestasi menggunakan jasa Jouska hingga menderita kerugian puluhan juta, dalam Ngobrol Seru bareng IDN Times pada 24 Juli 2020. Simak penuturannya berikut ini:

Sejak kapan anda tahu dan tertarik dengan Jouska?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaLogo Jouska (Dok. IDN Times/Jouska)

Kalau tahu jouska saya tau dari awal-awal 2018 di Instagram. Sampai pertengahan 2018, ada keinginan untuk lunasi KPR. Waktu itu tenor 15 tahun lagi, tapi saya pengin lunasi saat itu juga. Tapi saya khawatir dengan kondisi cash flow keluarga saya, jadi saya hubungi Jouska untuk meminta advice-nya.

Setelah Anda berkonsultasi dengan Jouska, apa hasilnya?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaIlustrasi Korupsi. IDN Times/Sukma Shakti

Saya ditawari proposal financial planner dan diminta mengisi form data keuangan, investasi di mana saja, utang ada apa aja, kemudian meeting dengan advisor yang menangani wilayah Surabaya dan Malang.

Saya di Surabaya dan disampaikan oleh advisor saya bahwa dana investasi di reksa dana tidak efektif karena fee investasi sangat besar dan tidak terbuka dan dana saya bisa dipakai untuk apa aja kan saya gak bisa lihat di nota.

Akan lebih efisien dan efektif kalau dikelola oleh bagian divisi investasinya Jouska dan saya ditawarkan sebuah produk pengelolaan dana investasi. Dari situ kontrak financial planner dan kontrak investasi dengan PT Amarta Investa.

Mereka menawarkan hanya PT Amarta Investa sebagai manajer investasinya?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaIlustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Apakah waktu itu Anda tidak mempertanyakan pilihan lain?

Iya disodorin aja gak ada alternatif lain, udah ini. Pada saat itu, ada penjelasan bahwa kobtraknya ini ada edukasi pada klien dan setiap tiga bulan sekali ada evaluasi. Udah, saya sebatas itu aja. Karena saya dari awal, sampai bertemu advisor Jouska itu, saya tidak pernah jual beli saham dengan sekuritas mana pun. Saya itu, sangat awam. Investasi saya itu kalau bukan deposito, obligasi pemerintah, reksa dana. Maksimal yang risiko tertinggi reksa dana saham ya. Jadi dia menjanjikan ada edukasi kok nantinya, ada evaluasi.

Klausul di situ saya sudah gak inget tapi ada edukasi dan analisis tiap tiga bulan sekali, tidak disebutkan juga siapa yang menjalankan trading-nya. Pada saat itu, dijelaskan advisor saya, saya menangkapnya ada advice pada saya dan saya jalankan trading jual beli sahamnya.

Bagaimana sampai akhirnya Anda menyadari ada kejanggalan?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaIlustrasi penurunan saham. IDN Times/Arief Rachmat

Jadi saya terbiasa di reksa dana dan tidak terbiasa membeli langsung dan tidak ada edukasi, tidak ada portfolio secara harian. Saya taunya begitu dapat notif dari email bahwa saya dibelikan saham.

Saya tanya ini yang dibeli (saham) siapa? tahu-tahu ada email ini, ini artinya apa? Di situ dijelaskan, "oh ini tim investasi kami yang beli, kan ada analisanya tiap tiga bulan dan nanti ibu bisa tanya jawab di situ".

Tapi setelah tiga bulan pertama, saya tunggu, tidak ada undangan untuk meeting. Kalau financial planner kita selalu on schedule, waktunya meeting kita meeting. Tapi pengelolaan dana investasi ini tidak ada. Saya tanya ke Jouska dan katanya, "Bu, kita peraturannya berubah, nanti analisa dilakukan pada akhir masa kontrak." Akhir masa kontrak berarti setahun, itu Desember 2019. Saya terima aja penjelasannya.

Anda menunggu evaluasi sampai akhir masa kontrak, lalu apa hasilnya?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaKlien Jouska, Mitta Lengganasari (IDN Times/Anata)

September 2019 saya closing kontrak financial planner. Saat itu juga harusnya closing kontrak investasi. Financial planner berakhir dan gak ada masalah. Ketika saya tanya pengelolaan dana investasi, dibilang sabar karena minus 60 persen dan di-recovery dulu, ini akan diperpanjang.

Saya juga gak protes-protes, juga di grup dengan advisor Jouska, saya tunggu. Februari saya follow up, gimana ini settlement kontrak seperti apa? Lalu saya diundang meeting oleh dua orang advisor Jouska. Saya komplain karena keputusannya itu 100 persen dibelikan saham.

Padahal kalian buka kelas edukasi, tapi ini gak sesuai dengan yang disampaikan di kelas edukasi itu. Mereka mengakui ada kesalahan manajemen keuangan pada klien. Tapi mereka menolak (dibilang) membeli saham gorengan. Katanya ini saham yang fundamentalnya bagus.

Bagaimana prosesnya sampai akhirnya Anda layangkan somasi kepada Jouska?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaIlustrasi Jaksa (IDN Times/Sukma Shakti)

Saya bertemu Khalis (klien Jouska yang juga korban) itu setelah dia mem-blow up ini di media. Ketemu Yakobus Alvin setelah dia bikin thread di Twitter akhirnya kita ketemu di situ. Somasi dari Februari itu saya follow up closing pertanggungjawaban seperti apa.

Dari situ setelah meeting dengan dua orang itu, saya seminggu mendapat email isinya surat pernyataan bahwa akan memberikan saya bantuan untuk memberikan portfolio saham nilai modal yang saya berikan.

Saya tanya kenapa bentuknya surat pernyataan dan isinya bantuan. Apakah saya tidak berhak meminta pertanggungjawaban sesuai kontrak dan janji yang ada? Saya kan minta amandemen perjanjian ini. Di situ akhirnya disampaikan oleh mereka. "Okay akan kita buat lagi draf yang baru."

Saya dibuatkan perjanjian baru pertanggungjawaban pengelolaan dana investasi tanpa dikenakan biaya apa pun sampai senilai Rp55 juta. Tetapi dengan PT baru lagi nih berubah, PT Mahesa. Saya kan merasa aneh, siapa lagi Mahesa sedangkan saya tidak ada hubungan apa pun dengan Mahesa.

Saya dapat perkenalan produk dengan advisor Jouska, seharunya yang mengelola PT Amarta ini. Lalu saya tolak dan ini tidak ada hubungan sama saya. Kontrak baru okay tapi pertanggungjawaban yang gak masuk di logika saya.

Saya disampaikan (oleh pihak Jouska) ini salah klien juga, kenapa klien tidak menolak saran kami. Ini kok malah gak ada iktikad baik untuk selesaikan dan menyalahkan saya. Saya mau komunikasinya formal kita jawab lewat surat aja, sudah tidak bisa lagi lewat telepon dan meeting online. Bahkan komunikasi di WA grup, saya gak mau.

Dari situ saya tunggu surat dari mereka. Lama saya tunggu ga ada, saya hire lawyer saya sampaikan masalah saya dan saya mau menanyakan pertangungjawaban mereka lewat somasi.

Somasi saya sudah dijawab oleh kuasa hukum Jouska. Cuma emang jawabannya tidak memuaskan. Jadi saya putuskan somasi saya yang pertama dan terakhir.

Selama ini, apakah mereka pernah menjelaskan kenapa pilih saham LUCK?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaKaryawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Nah itu, (Jouska bilang) saham LUCK itu bagus dan ada stand buyer yang akan beli sahamnya, akan di-revcover dibeli oleh stand buyer tapi saat ini belum bisa beli karena IHSG yang lagi down karena isu COVID-19 kan.

Anda sebelumnya sudah tau tentang saham LUCK?

Masalahnya mereka tidak pernah menyodorkan memperkenalkan dan konfirmasi saham apa, sebelum LUCK, tidak ada konfirmasi. Ketika membelikan LUCK sehari dua hari itu tanpa konfrimasi apa-apa sama saya.

Jadi sebagai klien Jouska, Anda menilai mereka sudah menyalahi kesepakatan?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaLogo Jouska (Dok. IDN Times/Jouska)

Kalo financial plan-nya, saya gak ada masalah. Konflik ini timbul ketika ada pengelolaan dana investasi itu yang harusnya diserahterimakan ke saya, molor-molor sampai ini sembilan bulan dari yang seharusnya.

Dari situ memang saya mempelajari apa sih yang sudah saya kontrak apa yang beli, produk apa yng saya beli atas saran advisor tadi. Sedangkan klausul financial planner, ada hak saya untuk menolak produk-produk apa yang disarankan pada saya. Ada klausul bahwa Jouska hanya menyarankan produk sesuai aturan dan sesuai OJK.

Mengapa Anda pada akhirnya berani buka suara?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaLogo Jouska (Twitter/@Jouska_id)

Karena itu tadi ya kalo saya bungkam saya ini terinspirasi dari mas Khalis begitu dia buka di media duluan, saya jadi kenal, saya jadi bisa, 'hayuk, kita cari langkah sama-sama'. Dari situ saya mau menggungah korban lain, sebenarnya apa yang membuat kalian tidak mau membuka (masalah) ini.

Berdasarkan informasi dari sesama klien Jouska yang merasa mengalami kasus serupa dengan Anda, berapa total kerugiannya? 

Sampai tadi pagi (Jumat, 24/7/2020), ada 19 orang atau 20 orang itu udah Rp1,9 miliar sih. Ini masih banyak yang menghubungi saya yang DM, cuma sampai saat ini saya belum menanyakan berapa lagi yang baru-baru ini mereka modalnya, berapa lagi yang disetor.

Reaksi dari pihak Jouska sendiri bagaimana setelah Anda mem-blow up ini? Apakah ada intimidasi?

Kalo intimidasi sampai saat ini alhamdulilah gak ada.

Apakah Anda sudah mendengar penjelasan dari CEO Jouska baru-baru ini? Apa tanggapan Anda?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaAakar Abyasa, CEO Jouska (Instagram.com/aakarabyasa)

Yang di Instagram itu ya saya udah nonton. Itu gak ada hal baru buat saya yang beliau sampaikan, masih sama persis yang disampaikan saya sebelum saya kirim somasi.

Pada saat itu, saya masih membuka settlement perjanjian mau gimana, saya mau begini dan dari Jouska gimana, dia sudah minta maaf no offense dan seterunya sama persis. Gimmick atau bukan saya gak tau, saya gak mendapatkan hal baru informasi apa pun dari video itu, gak ada pencerahan buat saya di situ.

Apa harapan Anda sekarang? Apakah Anda medesak Jouska segera mengembalikan uang pra klien?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaDaftar Klien Jouska yang Mengaku Korban (IDN Times/Arief Rahmat)

Saat saya layangkan somasi itu saya udah ikhlaskan jadinya barang bukti. Saya sudah maafkan dan relakan tapi pertanggungjawaban harus ada. Jangan sampai ke depannya ada klien yang diperlakukan kayak saya. Mungkin uang saya gak banyak dibandingkan klien lain, tapi jangan sampai next client diberlakukan seperti ini.

Ya saya mau pihak berwenang kalau dia gak bermasalah dia dinyatakan tidak bersalah dan saya terima dengan legowo tapi kalo dia salah pertanggungjawabkanlah. Kalau hasilnya dia gak bersalah, paling enggak masyarakat aware ada risiko seperti ini, buat edukasilah minimal.

Apa pesan Anda buat masyarakat yang mau berinvestasi agar kasus seperti ini tidak terulang?

[WANSUS] Klien Jouska Blak-blakan soal Kerugian Investasi Puluhan JutaIlustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebenernya kalau dibilang investasi bodong juga enggak, karena Jouska memang financial planner dan kedua Amarta dan Mahesa dan sebagainya mereka mungkin punya lisensi. Cuma di sini, masalah saya berkontrak dengan siapa yang jalankan siapa.

Jadi, literasi financial itu tidak boleh disepelekan. Kita beli produk jangan mudah percaya, walaupun kita hire dia financial planner kita tetap harus cek lagi. Saya gak cek portofolio tiap hari.

Saya juga tidak menuntut keuntungan yang besar, pure saya percaya advisor, mungkin saya terlalu percaya sama orang. Memang saya awam dunia pasar modal, untuk itu saya percayakan ke reksa dana saham.

Harusnya sebagai financial planner tau dong klien ini tipe seperti apa, ketat ga sih kalo dia menanamkan uangnya ini di saham secara langsung, itu sih yang gak saya dapatkan pada saat saya hire Jouska jadi financial planner.

Baca Juga: Terungkap, CEO Jouska Ternyata juga Kendalikan Amarta dan Mahesa 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya