Hati-hati! 5 Tanda Tawaran Investasi Bodong yang Harus Kamu Tolak

Investasi seharusnya menjadi cara untuk menumbuhkan aset dan mencapai tujuan finansial jangka panjang. Namun, di balik janji keuntungan besar, banyak orang menjadi korban investasi bodong yang justru merugikan.
Parahnya, investasi semacam ini kerap ditawarkan oleh orang terdekat, seperti teman, keluarga, atau kolega, yang tampaknya bisa dipercaya. Sering kali, kedekatan ini membuat kita lengah dan lebih mudah tergoda untuk menerima tawaran investasi yang mungkin terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Berikut lima tanda yang bisa menjadi peringatan bahwa kamu sedang ditawari investasi bodong, meski penawaran datang dari orang yang dekat denganmu.
1. Janji keuntungan tinggi tanpa risiko

Tanda pertama dari investasi bodong adalah janji keuntungan tinggi tanpa risiko. Jika seseorang mengatakan bahwa kamu bisa mendapatkan imbal hasil besar dalam waktu singkat dan tanpa risiko, ini patut dicurigai. Setiap investasi memiliki risiko, dan semakin tinggi keuntungannya, umumnya semakin tinggi pula risikonya. Pasar keuangan tidak ada yang menjanjikan keuntungan tinggi tanpa risiko.
Misalnya, jika kamu ditawari investasi yang diklaim bisa memberikan keuntungan 20-30% dalam hitungan minggu tanpa adanya risiko kerugian, ini adalah alarm merah. Jangan mudah percaya, dan lakukan riset terlebih dahulu untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
2. Skema menguntungkan jika mengajak orang lain

Tanda investasi bodong berikutnya adalah adanya skema keuntungan yang meningkat jika kamu berhasil mengajak orang lain untuk berinvestasi. Biasanya, ini dilakukan melalui model piramida atau multi-level marketing (MLM) yang lebih berfokus pada merekrut anggota baru daripada menjual produk nyata atau menghasilkan keuntungan dari investasi yang sehat.
Jika keuntungan yang dijanjikan bergantung pada seberapa banyak orang yang kamu bawa masuk, bukan pada nilai atau pertumbuhan investasi itu sendiri, ini kemungkinan besar adalah skema ponzi atau piramida. Selain itu, praktik seperti ini biasanya tidak berkelanjutan dan akhirnya akan runtuh, meninggalkan kerugian besar bagi investor.
3. Kurangnya informasi yang jelas dan transparan

Investasi yang sehat selalu dilengkapi dengan informasi yang jelas mengenai produk investasi, risiko, dan prospek ke depan. Jika kamu ditawari investasi tetapi tidak mendapatkan penjelasan yang jelas mengenai bagaimana dana akan dikelola, perusahaan atau proyek apa yang terlibat, atau bagaimana keuntungan dihasilkan, maka ini merupakan tanda bahaya.
Seringkali, pelaku investasi bodong hanya memberikan informasi yang sangat minim atau berbelit-belit mengenai mekanisme investasi. Mereka mungkin menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami dengan tujuan untuk membingungkan kamu, sehingga kamu tidak punya gambaran yang jelas tentang bagaimana uangmu akan diinvestasikan. Pastikan untuk selalu meminta penjelasan mendalam dan melakukan verifikasi.
4. Tekanan agar cepat mengambil keputusan

Tanda lain bahwa kamu mungkin sedang ditawari investasi bodong adalah desakan untuk segera bergabung. Pelaku investasi bodong sering kali menggunakan tekanan psikologis, seperti mengatakan bahwa kesempatan ini terbatas atau keuntungan hanya berlaku jika kamu segera bergabung. Mereka mungkin akan mengatakan bahwa kesempatan ini “terbatas” atau bahwa penawaran akan “segera habis.”
Tekanan semacam ini bertujuan untuk membuatmu bertindak impulsif tanpa waktu untuk melakukan riset atau memikirkan dampak jangka panjang. Investasi yang sehat tidak pernah tergesa-gesa atau penuh desakan. Kamu seharusnya diberi cukup waktu untuk mempertimbangkan dan menganalisis, serta melakukan riset tentang perusahaan atau skema yang ditawarkan.
5. Tidak ada izin atau tidak terdaftar di lembaga pengawas

Sebelum berinvestasi, pastikan bahwa perusahaan atau lembaga yang menawarkan investasi tersebut telah terdaftar dan diawasi oleh otoritas keuangan yang berwenang, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Investasi bodong sering kali tidak memiliki izin yang sah atau tidak terdaftar di lembaga pengawas.
Jika orang yang menawarkan investasi mengatakan bahwa ini adalah proyek atau program “khusus” yang tidak perlu pengawasan resmi atau memiliki izin yang tidak jelas, kamu perlu waspada. Informasi mengenai izin dan registrasi perusahaan bisa dicek secara online melalui situs OJK atau lembaga terkait lainnya. Pastikan bahwa entitas yang kamu percaya memiliki legalitas dan pengawasan yang jelas.
Investasi bisa menjadi cara untuk membangun kesejahteraan, tetapi jika dilakukan dengan cara yang salah, justru bisa berujung pada kerugian besar. Jangan biarkan kedekatan personal atau kepercayaan pada orang terdekat menghalangimu untuk berpikir kritis dan berhati-hati. Selalu pastikan kamu memahami mekanisme investasi, risiko yang mungkin terjadi, dan periksa legalitasnya sebelum mengambil keputusan.