Profil BTN, Lahir sebagai Bank Tabungan Pos pada Zaman Belanda

Kini, fokusnya dipembiayaan sektor perumahan

Jakarta, IDN Times - Mendengar nama BTN atau Bank Tabungan Negara, banyak orang langsung mengasosiasikannya dengan perumahan atau pembiayaan perumahan. BTN adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perbankan untuk mendukung pembiayaan sektor perumahan melalui tiga produk utama, perbankan perseorangan, bisnis, dan syariah.

Mereka memiliki visi menjadi yang terdepan dan terpercaya dalam memfasilitasi sektor perumahan dan jasa layanan keuangan keluarga. Tapi tahukah kamu kalau Bank BTN ini telah berdiri lebih dari 100 tahun atau tepatnya sejak zaman penjajahan Belanda?

Seperti apa kisahnya dan bagaimana mereka bisa berkembang hingga saat ini? Berikut ini adalah profil Bank BTN yang dirangkum tim IDN Times.

1. Berdiri sejak 1897 pada masa pemerintahan Belanda dan Jepang

Profil BTN, Lahir sebagai Bank Tabungan Pos pada Zaman BelandaBank BTN

BTN awalnya berdiri dengan nama Postspaarbank di Batavia pada 1897 pada masa pemerintah Belanda. Selama 45 tahun berselang, pada masa pemerintahan Jepang Postpaarbank diambil alih pemerintah Jepang dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku.

2. Peresmian nama Bank Tabungan Negara

Profil BTN, Lahir sebagai Bank Tabungan Pos pada Zaman BelandaDok.Bank BTN

Setelah kemerdekaan Indonesia, Tyokin Kyoku diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Pos RI. Pada saat itu Kantor Tabungan Pos RI ini adalah satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia dan pada tanggal 9 Februari 1950 namanya diubah menjadi Bank Tabungan Pos.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 4 tahun 1963 Lembaran Negara Republik Indonesia No 62 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963, nama Bank Tabungan Pos resmi diganti menjadi Bank Tabungan Negara. Dalam periode ini posisi Bank BTN telah berkembang dari sebuah unit menjadi induk yang berdiri sendiri.

3. BTN yang berfokus pada Kredit Pemilikan Rumah

Profil BTN, Lahir sebagai Bank Tabungan Pos pada Zaman BelandaCalon debitur memilih rumah melalui laman Rumah Murah milik Bank BTN untuk pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN di kantor Bank BTN Semarang, Jawa Tengah. IDN Times/Dhana Kencana

Pada 29 Januari 1974 melalui Surat Menteri Keuangan RI No. B-49/MK/I/1974 Bank BTN ditetapkan sebagai wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat. Lalu sejak 1976 mulailah realisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pertama kalinya oleh Bank BTN.

Seiring berjalannya waktu, pada 1992 status Bank BTN ini menjadi PT Bank Tabungan Negara (Persero) karena sukses Bank BTN dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR tersebut. Status persero ini memungkinkan dengan kode bank 200 ini, bergerak lebih luas lagi dengan fungsinya sebagai bank umum secara komersial.

4. Pengembangan pelayanan Bank BTN

Profil BTN, Lahir sebagai Bank Tabungan Pos pada Zaman BelandaANTARA FOTO/R. Rekotomo

Kesuksesan Bank BTN dalam bisnis KPR membuat mereka mendapatkan status dari bank Konvensional menjadi Bank Devisa pada tahun 1994. Dengan status tersebut, layanan mereka berkembang dan mencakup penerbitan Letter of Credit (L/C), pembiayaan usaha dalam bentuk dolar, dan lain lain-lain.

Pada 2002, berdasarkan kajian konsultan independent, Price Water House Coopers, Pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat No 5-544/MMBU/2002 memutuskan BTN sebagai Bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

Baca Juga: Bakal Akusisi Empat Perusahaan, BTN Yakin Capai Target Bisnis 2018

5. Bank BTN kini dan nanti

Profil BTN, Lahir sebagai Bank Tabungan Pos pada Zaman BelandaIDN Times / Shemi

Hingga saat ini, Bank BTN telah meraih banyak penghargaan. Seperti Peringkat 1 Bank Terbaik Indonesia 2017 dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia VI 2017. Terbaru, mereka mendapat dua penghargaan dalam Anugerah BUMN 2019, yakni: penghargaan kategori Hubungan dengan Stakeholder Terbaik I Big Corporate dan penghargaan CEO Big Corporate Terbaik kategori Stakebolder Relationship Terbaik untuk Direktur Utama Maryono.

Hasil ini tentu tidak lepas dari sejumlah program Bank BTN seperti KPR dan Perbankan Konsumen (KPR Bersubsidi, KPR Non Subsidi, Kredit Perumahan lainnya dan Kredit Konsumer), Produk simpanan (Giro, Tabungan dan Deposito), Consumer Loan, Consumer Funding, Perumahan dan Perbankan Komersial, Perumahan dan Perbankan Syariah, Badan Usaha Syariah dan Treasury dan Asset Management.

Baca Juga: BTN Akuisisi PNMIM, Skema Pembiayaan Perumahan Bisa Lebih Mudah

Topik:

  • Anata Siregar
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya