Jakarta, IDN Times - Pembuat konten alias content creator menjadi salah satu jenis pekerjaan yang dikejar generasi muda saat ini. Tak hanya generasi muda yang sudah masuk dunia kerja, tapi juga yang masih menjalankan pendidikan sekolah, bahkan perguruan tinggi.
Dengan bermodalkan kreativitas, keterampilan, dan strategi digital, content creator bisa menghasilkan pendapatan untuk dirinya. Melalui program PERURI Creators Impact, generasi muda diajarkan menjadi content creator berkualitas.
Kepala Biro Strategic Corporate Branding dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PERURI, Ratih Sukma Pratiwi mengatakan PERURI Creators Impact dibuat untuk mendukung a di kalangan mahasiswa melalui edukasi dan pemberdayaan, sehingga dapat menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang positif.
PERURI memberikan pembinaan dan pelatihan dari para mentor berpengalaman di bidang sinematografi dan pembuatan konten, yaitu Goenrock dan Boylagi.
“Kami berharap program ini tidak hanya menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan digital mereka, tetapi juga mendorong mereka untuk menghasilkan karya yang memiliki nilai dan dampak positif bagi masyarakat,” kata Ratih dikutip Kamis, (13/2/2025).
Sebanyak 20 mahasiswa telah lolos tahap kurasi, dan bisa mengikuti pembinaan dan pelatihan. Peserta berbagi pengalaman serta wawasan tentang cara menghasilkan konten yang menarik melalui peningkatan kreativitas, keterampilan, dan strategi digital.
Boylagi mengatakan, dalam pelatihan itu, para content creator diajarkan memaksimalkan penggunaan kamera ponsel untuk membuat konten sehari-hari.
“Aktif, kreatif, dan positif adalah bentuk baru interaksi di dunia digital, serta selalu sisipkan hal positif dalam setiap konten kita. Jangan gunakan media sosial untuk mengesankan orang, gunakan untuk memengaruhi orang,” ucap Boylagi.
Pada tahap selanjutnya, para peserta akan membuat karya video dengan tema transformasi PERURI dan layanan digital PERURI. Lalu, akan dipilih peserta dengan karya terbaik untuk mendapatkan hadiah jutaan rupiah.
“Melalui tema yang diberikan, kami ingin mengajak para peserta untuk lebih memahami peran PERURI dalam transformasi digital dan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan perubahan,” tutur Ratih.