Kian Populer, Ini Semua Hal yang Perlu Kamu Ketahui soal Bitcoin
bitcoin.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pada awal pekan ini Tesla mengumumkan telah membeli bitcoin senilai 1,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp21 triliun. Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk itu mengatakan membeli bitcoin agar memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam mendiversifikasi dan memaksimalkan pengembalian uang tunai perusahaan.
Tesla juga mengatakan akan mulai menerima pembayaran dalam bentuk bitcoin untuk produknya.
“(Transaksi akan) tunduk pada hukum yang berlaku dan hanya secara terbatas pada awalnya,” kata Tesla dalam pengajuan kepada Securities and Exchange Commission (SEC), sebagaimana dilaporkan CNBC, Senin (8/2/2021).
Langkah itu tidak hanya membuat Tesla menjadi produsen mobil besar pertama yang menerima pembayaran dalam bentuk cryptocurrency, tapi juga menyebabkan melonjaknya harga bitcoin. Selain Tesla, Uber dan Mastercard juga menyatakan akan mulai menerima bitcoin, sebagaimana dilaporkan CNN.
Namun, apa sebenarnya bitcoin dan bagaimana benda tersebut dapat dipilih perusahaan besar sebagai alat transaksi pengganti uang pada umumnya? Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Tesla Beli Bitcoin dan Mau Dijadikan Alat Pembayaran
1. Apa itu bitcoin?
financemagnates.comBitcoin adalah mata uang digital atau cryptocurrency yang dibuat pada tahun 2009 oleh orang tak dikenal yang menggunakan nama Satoshi Nakamoto. Transaksi bitcoin bersifat anonim dan dilakukan tanpa broker atau perantara.
Meski disebut mata uang, bitcoin tidak dapat digunakan secara fisik karena ini adalah mata uang digital. Bitcoin juga terdesentralisasi, artinya tidak dikendalikan oleh bank atau pemerintah.
Baca Juga: Pilih Buat Mata Uang Digital Sendiri, India Akan Larang Bitcoin CS
2. Bitcoin sebagai alat pembayaran dan instrumen investasi
Ilustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)Kepopuleran bitcoin telah meningkat pesat semenjak harganya naik gila-gilaan sejak beberapa tahun lalu. Saat ini juga sudah banyak perusahaan yang mengizinkan penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran. Beberapa perusahaan itu termasuk Overstock.com dan PayPal, dan jumlah perusahaan yang menerima bitcoin terus berkembang pesat.
Banyak orang juga menganggap bitcoin sebagai instrumen investasi yang bagus. Ini dikarenakan harga bitcoin bisa melonjak sangat tinggi sehingga dapat dengan cepat memberi keuntungan bagi investor. Pada pekan ini misalnya, harga bitcoin dilaporkan mencapai level tertinggi sepanjang masa di 49 ribu dolar Amerika serikat (AS) per kepingnya.
Editor’s picks
2. Di mana bisa membeli bitcoin?
Pixabay/tom barkBitcoin 100 persen tersedia dan ditransaksikan secara digital. Untuk dapat membeli bitcoin, orang-orang bisa mengunjungi “bursa bitcoin” secara online.
Bursa bitcoin itu bertindak layaknya bursa saham pada umumnya, memungkinkan orang untuk membeli atau menjual bitcoin. Untuk membeli bitcoin bisa menggunakan uang pada umumnya seperti dolar AS.
Beberapa bursa terkemuka untuk bitcoin di antaranya adalah Coinbase, Coinmama, CEX.IO, dan Gemini.
3. Bitocin akan disimpan dalam dompet digital
Pixabay/MichaelWuenschBaca Juga: Mau Investasi Bitcoin? Cek Dulu Perusahaan Kripto yang Terdaftar Resmi
Bitcoin disimpan dalam dompet digital, baik di cloud atau komputer pemiliknya. Ini akan sama seperti memiliki rekening bank virtual. Tetapi tidak seperti rekening bank, bitcoin yang disimpan tidak diasuransikan oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), sebuah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) AS, maupun LPS lainnya di dunia.
Itu berarti, tidak ada yang menjamin keamanan kepemilikan bitcoin sehingga akan menyulitkan untuk meminta pertanggungjawaban ketika bitcoin yang dimiliki dicuri atau terjadi penipuan terkait bitcoin.
4. Volatilitas bitcoin sangat tinggi
bitcoinist.comMeski berpotensi memberikan pengembalian yang tinggi, bitcoin juga memiliki pergerakan yang liar atau volatilitas yang tinggi dalam waktu singkat. Ini berarti harganya bisa naik sangat tinggi, tapi juga bisa turun sangat tajam dengan cepat.
Volatilitas yang tinggi tersebut berarti bahwa cryptocurrency memiliki risiko yang sangat besar juga. Bahkan lebih dari saham.
Risiko memiliki bitcoin tidak hanya datang dari pergerakannya yang liar, tapi juga dari berbagai masalah seperti server yang diretas, file yang terhapus, atau kata sandi yang hilang. Jika itu terjadi, itu berarti dana yang diinvestasikan dalam bitcoin akan hilang selamanya.
Baca Juga: Uang Zaman Now, Ini Beda Bitcoin & Uang Virtual yang Harus Kamu Tahu
Berita Terkini Lainnya
