Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Merencanakan Pensiun Sejak Usia 20 Tahun

Perencanaan dana pensiun (dok. Istimewa)
Perencanaan dana pensiun (dok. Istimewa)

Banyak orang menganggap pensiun sebagai hal yang masih jauh, sehingga menunda perencanaannya hingga usia 30-an atau 40-an. Padahal, menunda persiapan pensiun bisa mengurangi peluang mencapai kebebasan finansial di masa tua.

Tanpa perencanaan dini, generasi muda berisiko menghadapi kekurangan dana pensiun, bergantung pada keluarga, atau bahkan harus terus bekerja di usia senja. Secara umum, orang yang mulai menabung sejak usia 20 tahun dapat meningkatkan jumlah dana pensiun hingga 3x lipat dibandingkan dimulai di usia 30.

Berikut adalah lima langkah praktis untuk merencanakan pensiun sejak usia 20 tahun, termasuk strategi investasi dan pengelolaan keuangan. Simak panduan berikut untuk memastikan masa depan finansial yang lebih terjamin.

1. Menetapkan Tujuan Keuangan Jangka Panjang

ilustrasi dana darurat (freepik.com/freepik)
ilustrasi dana darurat (freepik.com/freepik)

Merencanakan pensiun dimulai dengan menetapkan tujuan keuangan yang jelas. Tentukan berapa dana yang dibutuhkan di masa pensiun, dengan mempertimbangkan inflasi dan gaya hidup yang diinginkan. Misalnya, jika target pensiun adalah Rp5 miliar, mulailah menghitung berapa yang perlu ditabung atau diinvestasikan setiap bulan.

Gunakan kalkulator finansial untuk memproyeksikan kebutuhan tersebut. Dengan memulai di usia 20 tahun, kamu bisa memanfaatkan bunga majemuk yang bekerja lebih optimal dalam jangka panjang. Selain itu, pisahkan rekening tabungan pensiun dari rekening sehari-hari untuk menghindari pengeluaran tidak terencana.

2. Mulai Investasi Sedini Mungkin

ilustrasi melakukan investasi (pexels.com/AlphaTradeZone)
ilustrasi melakukan investasi (pexels.com/AlphaTradeZone)

Investasi adalah kunci utama dalam membangun dana pensiun. Produk seperti reksa dana, saham, atau obligasi bisa menjadi pilihan, tergantung profil risiko Anda. Untuk pemula, reksa dana campuran atau indeks sering direkomendasikan karena risikonya lebih terkendali.

Umumnya investasi konsisten sejak usia 20 tahun dengan return rata-rata 6-7% per tahun dapat menghasilkan dana pensiun yang signifikan. Manfaatkan aplikasi investasi atau platform digital untuk memulai dengan modal kecil, seperti Rp100.000 per bulan. Diversifikasi portofolio juga penting untuk meminimalkan risiko.

3. Sisihkan Cicilan Dana Bulanan Secara Disiplin

ilustrasi cicilan (freepik.com/wirestock)
ilustrasi cicilan (freepik.com/wirestock)

Konsistensi dalam menabung adalah faktor penentu kesuksesan rencana pensiun. Alokasikan minimal 10-20% dari penghasilan bulanan untuk dana pensiun. Jika memungkinkan, gunakan fitur autodebet agar prosesnya otomatis dan terhindar dari godaan belanja impulsif.

Bagi yang ingin fleksibilitas lebih, layanan seperti Kredivo Paylater bisa digunakan untuk mengatur pengeluaran tanpa mengganggu alokasi tabungan. Namun, pastikan untuk tidak terjebak dalam utang konsumtif. Catat semua pemasukan dan pengeluaran secara rutin untuk memastikan komitmen menabung tetap terjaga. 

Cicilan dana bulanan memang jadi opsi yang baik tetapi tetap harus digunakan secara bijak. Ada opsi cicilan bunga 0% untuk tenor 1 bulan dari Kredivo. Ditambah lagi limit yang diberikan cukup besar hingga Rp 50 juta khusus bagi member Premium. Alokasi dana tersebut sangat terbuka jika bisa diputar sebagai modal usaha yang menghasilkan return tinggi untuk dana pensiun. Usaha yang dijalankan bisa menjadi reseller atau dropshipper.

4. Manfaatkan Asuransi dan Proteksi Kesehatan

ilustrasi asuransi (freepik.com/freepik
ilustrasi asuransi (freepik.com/freepik

Dana pensiun tidak hanya tentang uang, tetapi juga perlindungan terhadap risiko kesehatan di masa tua. Asuransi kesehatan dapat menjadi solusi untuk memitigasi biaya tak terduga. Pilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Usahakan memilih asuransi kesehatan murni tanpa ada embel-embel investasi agar manfaat proteksi kesehatan lebih optimal. 

Selain itu, pertimbangkan asuransi jiwa atau penyakit kritis jika memiliki tanggungan keluarga. Proteksi ini akan mencegah dana pensiun terkuras untuk biaya medis. Evaluasi polis asuransi secara berkala untuk memastikan manfaatnya tetap relevan dengan kondisimu.

5. Terus Tingkatkan Literasi Keuangan

Rencana Finansial
Rencana Finansial

Pengetahuan tentang keuangan dan investasi terus berkembang. Ikuti seminar, baca buku, atau ikut komunitas finansial untuk memperdalam pemahaman. Semakin baik literasi keuangan, semakin optimal strategi yang bisa diterapkan.

Jangan ragu berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional jika merasa perlu panduan lebih spesifik. Mereka bisa membantu menyesuaikan rencana pensiun dengan tujuan dan kondisi finansialmu.

Merencanakan pensiun sejak usia 20 tahun memberi keuntungan waktu dan potensi pertumbuhan dana yang lebih besar. Dengan disiplin dan strategi yang tepat, masa tua yang mandiri secara finansial bukanlah hal yang mustahil. Mulailah hari ini untuk memastikan hari esok yang lebih tenang. (WEB/TAMA) 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tisa Ajeng M
EditorTisa Ajeng M
Follow Us