Dana Darurat Bisa Jadi Uang Penyelamat Kala Hidup dan Mati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dana darurat menjadi salah satu elemen penting ketika harus melakukan perencanaan keuangan. Kepemilikan dana darurat menjadi sangat penting, apalagi di masa pandemik COVID-19 yang penuh ketidakpastian.
Setidaknya ada dua kegunaan dana darurat bagi seseorang, yakni ketika masih hidup dan meninggal dunia.
"Pada saat masih hidup, dana darurat digunakan ketika kita gak bisa dapat pemasukan," kata Sales Development & Event Management Astra Life, Arief Lesmana dalam media workshop bertema Kickstart Your Financial in 2022, di Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Idealnya, sambung dia, dana darurat dalam kondisi normal itu sebesar tiga hingga enam bulan pengeluaran.
"Namun, untuk masa pandemik saat ini dana darurat idealnya enam sampai 12 bulan pengeluaran," ucap Arief.
1. Kegunaan dana darurat ketika meninggal dunia
Adapun dana darurat ketika meninggal dunia digunakan untuk pemakaman dan biaya akhir atau upacara kematian.
"Kemudian, juga digunakan untuk biaya dan pajak waris kalau memang meninggalkan warisan. Ini perlu disiasati apalagi jika yang meninggal punya aset banyak," kata Arief.
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Memiliki Dana Darurat
2. Kenapa dana darurat sulit dikumpulkan?
Editor’s picks
Sebagian besar masyarakat yang melek finansial biasanya sudah memahami pentingnya dana darurat. Namun, itu tak berarti mereka dapat mengumpulkan dana darurat dengan mudah.
Ada hal-hal yang membuat dana darurat sulit dikumpulkan, seperti kewajiban untuk membayar cicilan.
"Yang membuat dana darurat seolah-olah berat dikumpulkan adalah cicilan. Apalagi kalau cicilannya untuk gaya hidup," ucap Arief.
3. Tempat yang tepat buat dana darurat
Selain seolah-olah berat untuk dikumpulkan, banyak orang yang juga tak mengetahui tempat yang tepat untuk mengumpulkan dana darurat.
Arief mengatakan, secara ideal dana darurat mesti ditempatkan sebagai dana abadi. Artinya, dana tersebut tidak boleh diutak-atik untuk keperluan apapun.
Dia tidak menyarankan untuk menyimpan dana darurat dalam instrumen investasi seperti saham.
"Dana darurat diletakkan di instrumen investasi dengan high return itu salah karena kita gak tahu kapan harus menggunakan dana darurat. Itu terlalu berisiko," kata Arief.
Arief menyarankan, dana darurat diletakkan di tabungan dengan jangka waktu tidak terlalu lama agar ketika nanti dibutuhkan tidak terkena penalti dari pihak bank.
Baca Juga: 5 Instrumen Investasi yang Bisa Dicairkan buat Dana Darurat