Siapa Pemilik Superbank? Ini Fakta dan Sejarahnya

- Superbank awalnya Bank Fama International, diakuisisi dan berubah nama menjadi Superbank pada 2023.
- Superbank fokus pada layanan keuangan digital dengan produk inovatif seperti Saku, Celengan, deposito fleksibel, dan PAS.
- Kepemilikan Superbank di bawah konsorsium EMTEK Group, Grab, Singtel, dan KakaoBank memberikan fondasi kuat untuk pengembangan layanan digital.
Superbank menjadi salah satu bank digital yang semakin dikenal dalam industri keuangan Indonesia. Nama Superbank kian menjadi sorotan seiring rencana perusahaan bank digital ini untuk melakukan initial public offering (IPO). Banyak orang mencari informasi mengenai latar belakang berdirinya, perkembangan layanan, dan pihak yang berada di balik pengelolaan bank ini.
Pertumbuhan bank digital yang pesat membuat masyarakat ingin memahami bagaimana perjalanan Superbank hingga mencapai posisi sekarang. Situasi ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan layanan keuangan berbasis teknologi semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Dalam konteks tersebut, sejarah, perkembangan inovasi, dan struktur pemegang saham menjadi bagian penting untuk diketahui. Artikel ini akan mengulas seluruh aspek tersebut secara runtut dan informatif.
1. Sejarah Superbank sejak era Bank Fama

Superbank berawal dari PT Bank Fama International yang berdiri di Bandung pada 1993. Pada masa awal, bank ini beroperasi sebagai bank konvensional yang melayani berbagai kebutuhan perbankan dasar bagi masyarakat.
Seiring berkembangnya industri teknologi finansial, Bank Fama menghadapi perubahan besar dalam kebutuhan dan perilaku nasabah. Kondisi tersebut membuat perusahaan mulai mempertimbangkan transformasi yang lebih menyeluruh. Masuknya investasi baru kemudian menjadi pemicu awal perubahan identitas perusahaan.
Transformasi signifikan terjadi setelah Bank Fama diakuisisi pada akhir 2021 oleh sebuah kelompok usaha besar di Indonesia. Langkah akuisisi tersebut membuka peluang untuk memperbarui strategi bisnis serta mengarahkan layanan perbankan ke ranah digital.
Perubahan ini dilakukan secara bertahap, mencakup peningkatan infrastruktur teknologi dan desain produk layanan yang lebih modern. Selain itu, perusahaan mulai memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak. Semua proses tersebut menjadi fondasi penting bagi perubahan nama dan arah bisnis bank.
Pada awal 2023, Bank Fama secara resmi berubah nama menjadi Superbank. Pergantian nama ini diikuti dengan perpindahan kantor pusat ke Jakarta sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan layanan. Langkah ini juga mencerminkan perubahan strategi untuk fokus pada solusi keuangan digital yang lebih fleksibel.
Identitas baru tersebut menjadi awal dari perjalanan Superbank sebagai bank digital penuh. Setelahnya, perusahaan terus memperkenalkan inovasi untuk mengikuti dinamika kebutuhan masyarakat modern.
2. Perkembangan Superbank di Indonesia dalam era digital

Setelah beralih menjadi bank digital, Superbank mulai memperkenalkan berbagai inovasi yang relevan dengan kebutuhan nasabah saat ini. Layanan digital menjadi fokus utama, dengan pengalaman pengguna yang sederhana dan mudah dipahami.
Pada 2024, perusahaan memperkenalkan rangkaian produk baru yang memperkuat posisinya di pasar keuangan digital. Langkah ini dilakukan untuk merespons meningkatnya kebutuhan pengelolaan keuangan yang praktis dan terintegrasi. Semua inovasi tersebut menunjukkan komitmen Superbank dalam memperluas akses layanan finansial.
Salah satu produk yang mendapat perhatian besar adalah Saku, fitur yang memungkinkan nasabah membuat hingga delapan rekening terpisah. Fitur ini membantu pengguna mengatur keuangan berdasarkan kebutuhan dan tujuan tertentu, seperti dana darurat atau tabungan liburan. Setiap rekening memiliki bunga yang kompetitif sehingga memberikan nilai lebih bagi nasabah.
Konsep pemisahan rekening ini sangat cocok dengan pola pengelolaan keuangan generasi muda yang serba terstruktur. Tidak mengherankan jika fitur ini cukup cepat menarik minat pengguna.
Selain Saku, ada fitur Celengan yang mengumpulkan recehan dari transaksi pengguna secara otomatis. Fitur ini dirancang untuk membantu nasabah menabung sedikit demi sedikit tanpa merasa terbebani.
Superbank juga menyediakan deposito berjangka fleksibel mulai dari tujuh hari, memberi lebih banyak opsi bagi nasabah dalam mengelola simpanan. Untuk kebutuhan kredit, perusahaan menawarkan PAS atau Pinjaman Atur Sendiri yang memungkinkan pengguna menentukan tenor dan jumlah pinjaman secara mandiri. Kolaborasi layanan seperti OVO Nabung turut memperluas kehadiran Superbank dalam ekosistem digital yang lebih luas.
3. Superbank milik siapa? Struktur dan konsorsium pemegang saham

Kepemilikan Superbank berada di bawah konsorsium yang terdiri dari beberapa perusahaan besar dari berbagai sektor. EMTEK Group menjadi pemegang saham utama melalui PT Elang Media Visitama, yang memainkan peran strategis dalam mendorong transformasi bank ini.
Keterlibatan EMTEK memberikan fondasi kuat bagi pengembangan layanan digital Superbank. Dengan dukungan tersebut, bank mampu memperluas cakupan layanan dan memperkenalkan inovasi secara lebih agresif. Peran EMTEK menjadi salah satu elemen penting dalam perjalanan Superbank.
Selain EMTEK, terdapat perusahaan teknologi besar yang juga terlibat dalam konsorsium. Grab bergabung melalui A5-DB Holdings Pte Ltd dengan membawa pengalaman dan jaringan teknologi yang luas di kawasan Asia Tenggara. Singtel melalui Singtel Alpha Investment Pte Ltd ikut menambah kekuatan dari sisi infrastruktur dan kolaborasi digital.
Keterlibatan kedua perusahaan ini memperkaya wawasan dan memperkuat kemampuan Superbank dalam mengembangkan layanan perbankan modern. Sinergi ini memberikan nilai tambah bagi perkembangan bank di pasar digital.
Pada 2023, KakaoBank dari Korea Selatan resmi menjadi bagian dari pemegang saham Superbank. Masuknya salah satu bank digital tersukses di Asia ini memberi tambahan pengalaman dan teknologi yang berharga. Kehadiran KakaoBank membuat konsorsium semakin kuat, terutama dari sisi inovasi finansial.
Dengan demikian, struktur kepemilikan Superbank mencerminkan kombinasi perusahaan besar dari sektor media, teknologi, dan perbankan digital. Kolaborasi ini menjadikan Superbank memiliki posisi strategis dalam industri keuangan modern di Indonesia.
Perjalanan Superbank menunjukkan bagaimana transformasi dan kolaborasi dapat membentuk identitas baru sebuah lembaga keuangan. Dengan dukungan berbagai perusahaan besar, Superbank kini memiliki modal kuat untuk berkembang dalam ekosistem digital yang kompetitif.
Sejarah pendirian, perkembangan produk, dan struktur pemegang sahamnya menunjukkan arah yang jelas bagi masa depan bank ini. Dengan fondasi yang semakin solid, Superbank berpeluang menjadi salah satu pemain digital terdepan di Indonesia.


















