Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Cerdas Mengatur Keuangan dari Awal Bulan

ilustrasi gajian
ilustrasi gajian (pexels.com/Karola G)
Intinya sih...
  • Membuat anggaran bulanan yang realistis
  • Prioritaskan kebutuhan sebelum keinginan
  • Terapkan sistem “bayar diri sendiri dulu”
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengatur keuangan dari awal bulan itu sebenarnya bukan cuma soal menabung, tetapi tentang cara kita membangun kebiasaan yang bikin hidup lebih tertata. Banyak orang sering merasa uangnya “hilang entah ke mana”, padahal sebagian besar masalahnya muncul karena tidak ada perencanaan yang jelas sejak menerima gaji. Dengan menyusun strategi sejak hari pertama, kamu bisa mencegah pengeluaran impulsif dan tetap tenang sampai akhir bulan.

Selain itu, pengelolaan keuangan yang rapi juga memberi rasa aman karena kamu tahu persis batas kemampuanmu dan apa saja yang harus diprioritaskan. Ketika keuangan stabil, beban pikiran ikut berkurang dan kamu bisa menjalani aktivitas tanpa cemas soal tagihan atau kebutuhan mendadak. Melihat saldo tetap aman hingga tanggal muda berikutnya pun bisa jadi kepuasan tersendiri.

1. Buat anggaran bulanan yang realistis

ilustrasi membuat anggaran bulanan
ilustrasi membuat anggaran bulanan (pexels.com/Karola G)

Membuat anggaran itu bukan tentang membatasi diri secara berlebihan, tetapi tentang memahami pola pengeluaranmu secara jujur. Dengan menuliskan pos-pos kebutuhan secara detail, kamu bisa melihat mana yang penting dan mana yang bisa dikurangi. Tanpa anggaran, kamu lebih mudah terbawa suasana dan akhirnya mengeluarkan uang secara tidak terarah.

Agar lebih efektif, kamu bisa membagi anggaran ke kategori utama seperti kebutuhan harian, transportasi, tagihan rutin, hiburan, dan tabungan. Selain itu, penting untuk tidak membuat anggaran yang terlalu idealis karena biasanya justru sulit dipertahankan. Semakin realistis anggaranmu, semakin besar kemungkinan kamu konsisten menjalankannya sampai akhir bulan.

2. Prioritaskan kebutuhan sebelum keinginan

ilustrasi membuat daftar prioritas
ilustrasi membuat daftar prioritas (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Salah satu kesalahan terbesar dalam mengatur keuangan adalah mendahulukan keinginan dibanding kebutuhan. Padahal, membedakan antara kedua hal ini sangat krusial untuk menjaga kondisi finansial tetap stabil. Kebutuhan adalah hal yang harus dipenuhi agar hidup tetap berjalan, sementara keinginan biasanya bersifat tambahan dan bisa ditunda.

Cobalah membuat daftar kebutuhan utama yang wajib dipenuhi setiap bulan, seperti makan, transportasi, dan tagihan wajib. Setelah semuanya tercatat dan dialokasikan, barulah kamu mempertimbangkan keinginan yang ingin dipenuhi. Dengan pola seperti ini, kamu bisa tetap menikmati hidup tanpa membuat kondisi keuangan jadi berantakan.

3. Terapkan sistem “bayar diri sendiri dulu”

ilustrasi investasi
ilustrasi investasi (pexels.com/Hanna Pad)

Sistem ini berarti kamu langsung menyisihkan sebagian uang untuk tabungan atau investasi begitu menerima pemasukan. Dengan cara ini, kamu otomatis memprioritaskan masa depan sebelum terlanjur memakai uangnya untuk hal-hal yang kurang penting. Prinsipnya sederhana: tabungan bukan sisa uang, tetapi pos wajib.

Kamu bisa menentukan persentase tetap, misalnya 10–20 persen dari pemasukan bulanan. Jika dilakukan secara konsisten, jumlah yang terkumpul bisa sangat signifikan seiring waktu. Selain itu, rutin menyisihkan uang di awal bulan membantu membangun disiplin finansial yang kuat, sekaligus mencegah kamu dari godaan belanja impulsif.

4. Catat setiap pengeluaran, sekecil apa pun

ilustrasi mencatat pengeluaran
ilustrasi mencatat pengeluaran (pexels.com/Karola G)

Mencatat pengeluaran sering dianggap merepotkan, tetapi dampaknya sangat besar dalam memahami kebiasaan finansial. Dengan mencatat semuanya, bahkan pengeluaran kecil seperti kopi atau jajanan, kamu bisa melihat pola yang tidak pernah kamu sadari sebelumnya. Kebiasaan inilah yang biasanya membuat uang cepat habis tanpa terasa.

Ada banyak aplikasi pencatat keuangan yang memudahkan proses ini, sehingga kamu tidak perlu repot menulis manual. Yang terpenting adalah konsisten mencatat setiap transaksi agar datanya akurat. Dari catatan tersebut, kamu bisa mengevaluasi pos mana yang perlu dikurangi agar keuangan lebih sehat di bulan berikutnya.

5. Siapkan dana darurat dan batasi transaksi impulsif

ilustrasi menghitung jumlah uang
ilustrasi menghitung jumlah uang (pexels.com/Karola G)

Dana darurat berfungsi sebagai pelindung finansial ketika muncul situasi tak terduga, seperti biaya kesehatan atau kebutuhan mendadak lainnya. Memiliki dana darurat membuatmu tidak perlu mengganggu anggaran bulanan atau berutang ketika hal tak diinginkan terjadi. Idealnya, dana darurat disimpan secara terpisah agar tidak mudah terpakai.

Di sisi lain, penting untuk membatasi transaksi impulsif yang sering terjadi karena emosi atau promo sesaat. Kamu bisa memberi jeda, misalnya menunggu 24 jam sebelum memutuskan membeli sesuatu di luar kebutuhan. Kebiasaan sederhana ini sangat membantu dalam mencegah pemborosan dan menjaga pengeluaran tetap sesuai rencana.

Mengatur keuangan dari awal bulan itu bukan sesuatu yang rumit kalau dilakukan dengan konsisten dan penuh kesadaran. Dengan membuat anggaran realistis, memprioritaskan kebutuhan, hingga menyiapkan dana darurat, kamu bisa menjalani bulan dengan lebih tenang tanpa takut kehabisan uang sebelum waktunya. Coba mulai dari langkah kecil dulu, dan biarkan rutinitas finansial yang sehat tumbuh perlahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Business

See More

Mudik Natal, 3,2 Juta Orang Lebih Gunakan Bus dan Kapal Penyeberangan

28 Des 2025, 11:48 WIBBusiness