Apa Perusahaan Fintech Terbesar di Dunia? Ini Jawabannya

Ada Ant Group hingga Coinbase

Jakarta, IDN Times - Perusahaan teknologi finansial atau familiar dengan nama financial technology (fintech), keberadaanya semakin menjamur.

Ini adalah penggunaan teknologi untuk memberikan layanan dan produk keuangan kepada konsumen,i bisa di bidang perbankan, asuransi, investasi, atau apa pun yang berhubungan dengan keuangan.

Nah, dilansir Top Mobile Banks berikut ini adalah 5 perusahaan fintech terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar dan valuasi pendanaan swasta.

Baca Juga: 10 Negara dengan Sistem Fintech Syariah Terbaik, RI Peringkat ke-3

1. Square

Square adalah perusahaan agregator pembayaran seluler dan layanan pedagang terkenal yang berbasis di San Francisco dan didirikan oleh Buzz Andersen, Jack Dorsey, dan Jim McKelvey pada 2009.

Square memiliki valuasi 6 miliar dolar AS yang ditunjukkan dalam putaran penggalangan dana pribadi pada 2014 ketika perusahaan mengumpulkan 150 juta dolar AS. Ketika go public pada 2015, mereka mengumpulkan 243 juta dolar AS dengan valuasi sekitar 2,9 miliar dolar AS. Harga saham pada saat itu hanya 9 dolar AS per lembar.

Hingga periode 2020 atau 2021, saham Square telah mengalami pasang surut, serendah 38 dolar AS pada Maret 2020 hingga mencapai titik tertinggi sepanjang masa di 289 dolar AS pada Agustus 2021. Itu berarti kapitalisasi pasarnya sekitar 120 miliar dolar AS.

Baca Juga: Kenali 7 Ciri Fintech Ilegal, Jangan Sembarangan Pinjam Uang ya!

2. Stripe

Stripe adalah pemroses pembayaran online yang melayani beberapa perusahaan terbesar di dunia. Stripe telah menjadi nama besar sejak 2011 ketika perusahaan fintech ini didirikan oleh dua bersaudara asal Irlandia, Patrick dan John Collison.

Perusahaan ini bernilai 95 miliar dolar AS. Dengan valuasi tersebut berarti perusahaan ini hampir tiga kali lipat dari valuasi terakhirnya yang dilaporkan sebesar 36 miliar pada April 2020.

3. Ant Group

Apa Perusahaan Fintech Terbesar di Dunia? Ini JawabannyaWikipedia

Ant Group, juga dikenal sebagai Ant Financial atau Alipay, adalah raksasa fintech dari China dan perusahaan afiliasi dari Alibaba Group. Perusahaan ini mengalami tahun 2020 yang penuh gejolak ketika akan melakukan IPO terbesar di dunia, yang memberikan fintech ini valuasi sebesar 133 miliar dolar AS.

Di ambang IPO, perusahaan ini dihentikan oleh pemerintah China dan diperintahkan untuk melakukan restrukturisasi pada 2021. Valuasi perusahaan ini mulai meningkat dari sana karena dihargai 144 miliar dolar AS oleh Fidelity Investments pada 21 Februari.

Kemudian, valuasinya turun lebih rendah dari itu pada September ketika Fidelity memangkasnya menjadi 78 miliar dolar AS.

Hanya saja, berapa valuasi Ant Group saat ini, tidak ada yang tahu pasti sampai posisinya menjadi jelas di perusahaan China.

4. Coinbase

Apa Perusahaan Fintech Terbesar di Dunia? Ini JawabannyaAplikasi Coinbase (sc: Rehia Sebayang)

Coinbase adalah platform pertukaran kripto paling terkenal yang go public pada April 2021 melalui pencatatan langsung. Pada saat go public, perusahaan menetapkan harga 250 dolar AS per saham, memberikan valuasi 65,3 miliar dolar AS.

Saham COIN mencapai titik tertingginya pada 16 April 2021, ketika mencapai 342 miliar dolar AS, yang memberikan valuasi hampir 90 miliar dolar AS. Berdasarkan informasi terakhir yang diperoleh saham COIN berada pada 232 dolar AS dan valuasi 60 miliar dolar AS.

5. Klarna

Klarna Bank AB adalah fintech Swedia yang didirikan pada 2005 yang menawarkan layanan keuangan seperti pembayaran langsung, opsi pembayaran setelah pengiriman, dan rencana cicilan. Klarna sekarang menjadi salah satu bank terbesar di Eropa dengan 250 ribu lebih pedagang dan 90 juta lebih pelanggan.

Klarna bernilai 45,6 miliar dolar AS sejak mengumpulkan lebih dari 600 juta dolar AS. Hal ini membuat jumlah total pendanaannya mencapai 3,7 miliar dolar AS. Valuasinya meningkat 47 persen sejak valuasi terakhirnya sebesar 31 miliar dolar AS.

Fintech raksasa asal Swedia ini sekarang menjadi fintech swasta dengan nilai tertinggi di Eropa, dan CEO serta pendirinya, Sebastian Siemiatkowski, mengatakan bahwa perusahaan ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat di Amerika Serikat dan akan terus berkembang di sana dan secara global.

Baca Juga: 3 Tips Aman agar Tidak Terjebak Rayuan Fintech Palsu

Topik:

  • Anata Siregar
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya