Sambut Tahun Baru 2024, Harga Bitcoin Tembus Rp697 Juta! 

Cetak rekor sejak April 2022

Jakarta, IDN Times - Harga aset kripto Bitcoin kembali melambung tinggi di awal 2024 ini. Berdasarkan data Coindesk, Selasa (2/1/2024) malam, harga Bitcoin tembus 45.008 dolar AS per 1 BTC, atau setara Rp697 juta (kurs Rp15.493 dolar AS).

Harga Bitcoin kembali melambung untuk pertama kalinya sejak April 2022. Di tahun 2023, harga Bitcoin bahkan sempat jatuh di bawah 20 ribu dolar AS per 1 BTC, atau tepatnya 16.600 dolar AS per 1 BTC, setara Rp257 juta.

1. Penyebab harga Bitcoin melambung

Sambut Tahun Baru 2024, Harga Bitcoin Tembus Rp697 Juta! ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun kenaikan harga Bitcoin di awal 2024 ini disebabkan adanya kenaikan tingkat funding rate atau funding fee. Data Matrixport menunjukkan tingkat rata-rata funding fee global meningkat hingga 66 persen selama jam perdagangan Asia.

Adapun funding fee adalah biaya yang diterima atau harus dibayarkan oleh trader yang menggunakan leverage berdasarkan perbedaan harga kontrak futures perpetual dengan harga asetnya. Harga aset yang dimaksud adalah harga asli aset kripto di pasar spot yang mendasari kontrak futures tersebut.

Tujuan dari biaya atau funding fee ialah untuk membayar utang dana tambahan yang digunakan. Selain itu, tujuannya juga untuk menjaga harga kontrak futures perpetual tak bergerak jauh dari asetnya.

Baca Juga: Harga Bitcoin Melesat Naik, Ini Pemicunya 

2. Pelaku pasar menantikan ETF Bitcoin

Sambut Tahun Baru 2024, Harga Bitcoin Tembus Rp697 Juta! Ilustrasi Investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Peneliti dan Strategi Matrixport, Markus Thielen mengatakan, tingkat funding fee terus meningkat di periode libur panjang Natal dan Tahun Baru. Menurutnya, hal ini menunjukkan suasana bullish di pasar kripto.

Lebih lanjut, menurut analisisnya, hal ini disebabkan pelaku pasar menantikan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin segera terwujud.

ETF adalah dana investasi yang dapat melacak harga Bitcoin dan juga diperdagangkan di bursa saham tradisional. ETF  Bitcoin sendiri menawarkan investor sebuah cara untuk mendapatkan eksposur ke Bitcoin tanpa harus langsung membeli atau menyimpan mata uang digital.

"Anehnya, tingkat pendanaan bitcoin tetap meningkat selama periode liburan, menunjukkan bahwa pedagang crypto tetap sangat bullish dan mengharapkan persetujuan ETF bitcoin yang akan segera terjadi," kata Thielen

Baca Juga: Bitcoin Kian Melesat, Bakal Capai 45.000 Dolar AS?

3. Harga Bitcoin menanjak sejak akhir 2023

Sambut Tahun Baru 2024, Harga Bitcoin Tembus Rp697 Juta! ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun kenaikan harga Bitcoin sudah terjadi sejak awal Desember 2023. Seperti yang disebutkan Thielen di atas, salah satu pemicunya adalah persetujuan ETF Bitcoin spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC).

Bahkan, sejak awal Desember 2023, harga Bitcoin sudah melampaui level 40 ribu dolar AS. Selain itu, adanya perubahan sikap Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang tidak terlalu hawkish terhadap kebijakan suku bunga juga telah membantu mendorong sentimen positif investor terhadap Bitcoin.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya