Punggung Ayah kuat, terbukti dari beban-beban
yang selalu mampu ia pikul sendirian.
Hampir tak pernah aku melihat Ayah mengeluh,
meski sekujur tubuh dipenuhi peluh.
Ayah penuhi setiap urusan anaknya dari otak sampai perut,
menyedihkan melihat kulit-kulitnya mulai keriput.
Hati Ayah kuat, terbukti dari jemari-jemari
yang menggenggam percaya melindungi buah hati.
Bagi Ayah, dirinya sendiri adalah nomor kesekian,
kepentingan buah hati Ayah jadikan pertama di urutan.
Ayah menjelma pahlawan tanpa jubah
membawa banyak perintah-perintah
tapi tak pernah bersikap gegabah.
Suatu hari nanti aku ingin jadi kebanggaan Ayah.
Meski bukan malaikat dia jarang sekali marah.
Ayah juga rela kucurkan keringat darah
untuk kehidupanku yang terkadang salah arah.
Semoga Ayah melihatku jadi manusia yang berguna
hingga setiap perjuangan yang dia lakukan
tidak menjadi sia-sia karena Ayah begitu berjasa
menghidupkan hidupku yang tak ada artinya tanpa Ayah.