[PUISI] Bincang dalam Bisikan

Bisikan itu akhirnya menghampiri
Pelan, menembus palung hati
Berkoalisi dengan pikiran
Menghentikan waktu sejenak
Tertumpuk akal, tertumpuk pikiran
Menyerbu pula tumpukan tanya
Seakan tumpukan mata ikutan mengawasi
Menjeda waktu untuk berpaling
Bertumpuk tanya dalam bisikan
Mengalun lembut dari bibir menuju telinga
Menyeruak, mengorek tiap reaksi
Berkoalisi bersama deru bayu
Segelintir bisikan yang mampir
Andaikata dia telah bersanding bersama belahan jiwa
Jika badaninya berhias emas dan perak
Seumpama dia terlihat seperti lainnya
Kapan kau mampu membuat sekitar terkesan?
Kapan dia akan menjadi standar kita?
Kapan mereka ikuti jejak kami?
Sekali lagi ini segelintir bisikan yang mampir
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.