Seusai duduk beranjak dari suntuk
Bersama kalut mataku bak tertusuk
Butiran pasir dibawa angin mengamuk
Selendang di kepala bak beri petunjuk
Setumpuk tanya bak burung mematuk
Apa ini isyarat kehidupanku terbentuk?
Jalan tak muluk-muluk seperti dipeluk
Tak melihat musibah sebagai kutukan
Batin terketuk, hati kerasku merunduk
Tuhan aku tunduk, tak lagi bertanduk
Amarah tersapu ombak tinggi lautan