[PUISI] Beranda

Aku menyaksikan berpuluh anak menjauh
pamit pada bapak ibu dengan wajah penuh peluh
Aku mendengarkan dua saudara
ribut-ribut berebut harta
Aku melihat si bungsu
datang-datang lalu ambruk
mencium kaki ibu
meronta karena rindu
Malam ini, orang-orang menuai tangis
oleh kakek yang nafasnya kini habis
Semua orang berkabung
merasakan hidupnya tergulung
tak tahu kapan lagi memanen untung
Tapi besok,
kan kuterima lagi tamu-tamu jauh
yang pulang dan yang menyeberang
untuk ikut berduka
dan memeluk yang masih ada
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.