[PUISI] Bertahan di Sudut Senyap

Dengan teriakan-teriakan membisu
Bayangan muram menari di depan mata
Cahaya redup yang perlahan menyusup
Menelan seluruh aroma hiruk-piruk
Sedang ia lebih memilih bersandar di kursi
Bertahan pada sudut yang senyap
Sesekali tenggelam dalam lelap
Sekalipun menghirup udara pengap
Riuh-rendah di bawah naungan semesta
Tak menghiraukan pihak yang tetap bertahan
Pada teriakan nyari sekarang
Suara yang pasti akan terbungkam
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.