Indah terasa semu
Buruk terkesan nyata
Kasih tenggelam di persimpangan
Bertolak belakang kita berjalan
Berlari bayangmu mengejar fajar
Di sini jasadku menatap angin lalu
Bisikmu dulu agungkan kata rindu
Katamu mengukir memori cinta
Matamu cerah menggambar harapan
Seiring menyesap manis dunia
Sinar mentari malu menyapa
Sayup kicau burung membuka mata
Dingin ruang memeluk pagi
Menyadarkan angan-angan
Kasihku telah pergi
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Bukan Mimpi

Puisi Bukan Mimpi (pexels.com/Pixabay)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorSeptin SLD
Follow Us