[PUISI] Di Balik Punggung Hari

Langkah-langkah kecil menyalip waktu
mengejar nasi, bukan mimpi
Tangan menggenggam cemas seperti uang receh
tak cukup, tapi tetap disimpan
Hari berulang, wajah berganti
namun letihnya tetap setia
Di balik punggung hari, orang menunduk
menyulam sabar di tengah riuh tuntutan
Tak semua perjuangan berbunyi keras
sebagian hanya terdengar oleh Tuhan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.