Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi peralatan melukis (pexels.com/Steve Johnson)

Kita menggambar langit
seperti yang kau ajarkan—
biru yang tak lagi biru,
melainkan kenangan
yang belum sempat kau beri nama.

Di padang rumput yang tak pernah letih menghijau,
anak-anak berlarian tanpa sebab
sebab dunia, katanya,
harus indah,
harus lembut,
harus seperti cerita sebelum tidur.

Tapi mereka lupa,
kau menggambar itu
dengan tangan yang luka,
dengan hati yang menolak
pabrik-pabrik besi
dan mesin perang
yang melumat lembutnya waktu.

Sekarang, kami meniru warnamu
tapi melupakan kata-katamu.
kami menjual sihir
tanpa mantra.

Editor’s Picks

Editorial Team

Tonton lebih seru di