[PUISI] Mengemas Sunyi

Di sudut kamar, suara pelan itu tinggal
Bukan bisik angin, buka derik pintu
Melainkan sunyi yang menetap
Seperti baju yang tak pernah dicuci
Tapi terlalu akrab untuk dibuang
Aku mulai dari rak buku
Menyusun huruf-huruf yang dulu berisik
Menyelipkan kenangan di antara halaman
Yang warnanya sudah sepucat wajahku
Setiap kali ingin pergi
Kardus demi kardus kukemas pelan
Terisi lebih banyak jeda daripada barang
Gelap di dalamnya bukan karena tak ada cahaya
Melainkan karena terlalu banyak tanya
Yang tak pernah sempat dijawab
Kusimpan sehelai surat tanpa pengirim
Dua tangis tanpa suara
Dan tiga malam tanpa tidur
Sunyi ikut masuk tanpa diminta
Menempel di sela-sela pita perekat
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.