Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Elegi Rindu

ilustrasi pria sedang berjalan (pexels.com/Bob Price)

Dalam keheningan bersama dewi malam
Kalbuku menyeka pada tiap temaram
Mengingat kenangan lima tahun silam
Menusuk relung sukma tentang rindu di ujung pita hitam

Rintikan hujan seakan datang menemani rindu nan penuh elegi
Menghadirkan anak sungai yang kian mengalir di dasar pipi
Menyimpan nestapa dan mengubur lara sendiri
Mengingat kala itu, yang masih membekas di memori

Kini, gelombang rindu padamu kembali mengguncang hati
Bergejolak tanpa arah dalam jawaban yang tak pasti
Menyeruakkan rasa sepahit ampas kopi
Yang kusimpan rapat-rapat di sudut paling sepi

Rintikan hujan seolah menjadi saksi bisu cerita rindu
Aku hanya bungkam dalam kehanyutan elegi yang membelenggu
Hingga senandika terasa begitu sendu
Menghadirkan bayanganmu yang ternyata semu

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us