[PUISI] Jam Pasir di Gurun Pasir

Butir-butir waktu jatuh tanpa suara,
Menyusun gurun di antara jari.
Kata-kata lama tersimpan di dasar kaca,
Menjadi abu yang tak lagi terbaca.
Ia tersenyum, memecah waktu menjadi pecahan
Yang mengalir ke sela-sela tak terlihat.
Aku mencoba menyusun kembali,
Tapi pasir selalu lebih cepat menghambur.
Di sela patahnya jam, terbuka ruang:
Bayangan masa depan tak lagi terpaku.
Aku belajar dari hembusan gurun,
Bahwa kehilangan bisa jadi awal yang baru.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















