[PUISI] Jauh untuk Dekat

Tak ada puisi hari ini
Kata-kata telah dicuri nestapa
Air mata telah kering dimakan bencana
Sampai kapan puisiku menyepi?
Tak ada diksi untuk hari ini
Kalimat-kalimat telah dikunci rapat oleh diam
Pertemuan dianggap sebagai dosa
Sampai kapan jarak itu harus dibatasi?
Tak ada sebutir beras hari ini
Raga bumiku melemah dipukul oleh ketidakdilan
Berdiam diri menyepi tanpa suara membuat bahasaku hilang
Mungkinkah menyepi itu jalan terbaik?
Mari, kita singsingkan lengan baju
Membusungkan dada setiap waktu
Bertegur sapa lewat angin ilmu
Memeluk tasbih pada satu pertiga malam syahdu
Teruslah seperti itu dalam dekapan doa sucimu itu
Meski menyepi, Tuhan itu selalu mendekatimu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.