Langit retak tanpa awan berarak,
matahari membakar tanpa belas kasihan.
Tanah merekah, haus mendesak,
air menghilang di pelukan kering kerontang.
Daun-daun luruh tanpa harapan,
angin membawa debu dan kenangan.
Sawah meratap, sungai mengering,
rumput pun pasrah dalam kepiluan.
Anak kecil menatap langit nanar,
menanti hujan yang tak kunjung datang.
Sementara ibu berdoa di senja muram,
agar langit meneteskan kasih sayang.
Oh, kemarau panjang yang tak bertepi,
bawalah pesan rindu pada sang hujan.
Agar Bumi kembali bernyanyi,
menari di bawah rinai kelegaan.