[PUISI] Kepada Jemari yang Luka

Kepada jemari
Kutahu kau lelah menggenggam harapan yang terus terjatuh
Kau remas-remas angin, tapi angin tak pernah bertahan
Kau cakar-cakar dinding waktu, tapi waktu hanya meninggalkan debu di kuku
Kau ulur-ulur tali kepada dunia, tapi dunia lebih suka memotongnya
Kepada jemari
Kutahu kau pernah hendak menyerah
Menjadi daun yang mengering di atas tanah
Menjadi asap yang berpamitan kepada arang
Menjadi bayangan yang lupa akan tubuh
Tapi, jemari, kau masih di sini
Menggenggam erat selembar napas yang belum habis
Menari-nari di antara keruh
Menulis ulang nama yang hampir terkikis
Kini, jemari, izinkan ku di sini
Meringkuk duduk sebentar di telapak yang kau lengkungkan
Menghitung lecet yang tak pernah kau keluhkan
Menyanyikan selamat datang pada esok yang belum tentu baik
Kepada jemari yang terluka: terima kasih masih mau berjabat dengan dunia


















